Bloomberg, (2/7) -- Emas masih memiliki potensi untuk turun lebih lanjut setelah kemerosotan harga yang telah menguapkan aliran dana hingga $ 66 milyar dari nilai kepemilikan investor dan membawa harga ke tingkat impas dari beberapa produsen tambang emas.Logam jatuh ke titik terendah 34-bulan di $ 1,180.50 per ounce pada 28 Juni. Goldman Sachs Group Inc mengatakan bahwa emas akan mencapai $ 1.050 pada akhir 2014 dan Credit Suisse Group AG mengantisipasi kejatuhan pada kisaran $ 1.150 dalam waktu sekitar 12 bulan mendatang. Danske Bank A/S, peramal emas paling-akurat yang dilacak oleh Bloomberg selama dua tahun terakhir, memprediksi ke $ 1.000 dalam tiga bulan kedepan. Sementara, bank dari Morgan Stanley hingga BNP Paribas SA dan UBS AG memangkas proyeksi emas mereka bulan lalu.Itu mencerminkan kemerosotan kuartalan terbesar dalam setidaknya sembilan dekade terakhir karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan kepada emas sebagai penyimpan nilai. Dengan total biaya produksi satu ons emas sekarang rata-rata disekitar $ 1,200 dan miliaran telah rugi dari nilai aset pertambangan, beberapa analis mengantisipasi adanya kontraksi pada pasokan dalam beberapa tahun ke depan yang dapat membantu menghentikan penurunan.'Dalam jangka panjang itu akan memberikan dukungan yang besar, tetapi dalam jangka pendek tidak akan benar-benar membuat perbedaan sama sekali,' kata Charles Morris, dari HSBC Global Asset Management di London, mengacu pada biaya produksi. 'Aku masih bullish untuk jangka panjang, tapi aku hanya berpikir kita masih punya pasar bearish besar yang jahat untuk sementara.' Logam ini turun 24 persen menjadi $ 1,265.71 pada tahun ini di London, termasuk penurunan 23 persen pada kuartal kedua yang merupakan terbesar dalam data yang dikumpulkan oleh Bloomberg sejak 1920. Penetapan harga yang biasanya dua kali sehari oleh lima bank yang biasa digunakan oleh beberapa perusahaan pertambangan untuk menjual output mereka, dimulai pada tahun 1919.Emas menuju penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000 setelah memasuki pasar bearish pada bulan April. Ini adalah komoditas ketiga terburuk setelah perak dan jagung di Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas, yang jatuh 4,6 persen tahun ini. Investor menjual 586,5 metrik ton pada tanggal 28 Juni dari ETP dalam enam bulan terakhir, lebih banyak dari logam yang di tambang oleh Afrika Selatan ekstrak dalam tiga tahun terakhir. Mereka menahan sekitar 2,045.4 ton senilai $ 81.8 milyar, turun dari puncaknya $ 147.7 milyar pada bulan Oktober berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc) |
02 Juli 2013
Para Pedagangan Emas Masih Mencari Support Pasca Jatuhan Tajam
Juli 02, 2013
News Market