Bloomberg, (2/7) – Minyak mentah WTI diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam seminggu dikarenakan spekulasi mulai menyusutnya stok minyak mentah AS untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir, memberikan sinyal akan meningkatnya permintaan dari konsumen minyak terbesar dunia tersebut. Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah naik pada 1,5 persen kemarin di tengah tanda akan pertumbuhan ekonomi AS dan kekhawatiran bahwa kerusuhan di Mesir bisa menyebar dan dapat mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah. Persediaan minyak mentah kemungkinan turun sebesar 2,63 juta barel pada pekan lalu berdasarkan sebuah survei dari Bloomberg News menunjukkan bahwa sebelum keluarnya data tersebut dari pemerintah AS besok. American Petroleum Institute dijadwalkan akan merilis data pasokan terpisah hari ini. Pengiriman minyak mentah WTI untuk bulan Agustus lalu berada dilevel $ 97,93 per barel, turun sebesar 6 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 01:30 siang waktu Sydney. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan tercatat pada level 54 persen di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut meningkat sebesar US $ 1,43 menjadi $ 97,99 kemarin, penutupan tertinggi sejak 19 Juni kemarin.
Brent oil untuk pengiriman bulan Agustus naik sebesar 6 sen menjadi $ 103,06 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Acuan untuk kelas Eropa berada pada premi $ 5,12 dibandingkan minyak WTI. Kemarin Spread berada di $ 5,01, Gap penutupan terkecil sejak 4 Januari 2011, setelah turun di bawah $ 5 dalam perdagangan intraday. (frk)
|