Emas naik untuk kelima kalinya dalam enam sesi terakhir di New York seiring dengan naiknya penjualan ritel AS yang kurang dari harapan untuk bulan Juni sehingga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan langkah-langkah stimulusnya untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Penjualan ritel AS naik 0,4 persen, setengah dari perkiraan ratarata para ekonom yang di survei Bloomberg. Bullion berjangka naik 5,4 persen pekan lalu, terbesar sejak Oktober 2011, setelah Ketua the Fed, Ben S. Bernanke mengatakan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif masih diperlukan di masa mendatang. "Sejak pidato Bernanke, sudah ada banyak tanda tanya kapan the Fed akan mulai menurunkan stimulusnya," kata David Meger, direktur perdagangan logam dari Vision Financial Markets di Chicago,
dalam sebuah wawancara telepon. "Kita kembali ke mentalitas ketergantungan terhadap data, dan apa pun yang menunjukkan ekonomi lemah akan menjadi dukungan terhadap emas."Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,5 persen untuk diselesaikan di posisi $ 1,283.50 per ounce pada pukul 1:39 p.m. di Comex, New York. Harga telah jatuh 23 persen tahun ini, menyapu $ 59.8 milyar dari nilai dana produk emas yang diperdagangkan di bursa setelah sebagian investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai karena the Fed mengindikasikan kemungkinan untuk memperlambat stimulus. Kepemilikan ETP emas berada di 1,986.2 metrik ton pada tanggal 12 Juli dan mencapai 1,983.6 ton selama pekan lalu, terendah sejak Mei 2010, menurut data Bloomberg. The Fed saat ini membeli $ 85 milyar dari Treasuries dan obligasi hipotek setiap bulan sebagai bagian dari program quantitative easing-nya. (brc)