NEW YORK. Rencana Bank Sentral Jepang untuk membatasi stimulus berdampak kemana-mana. Setelah bursa Amerika Serikat (AS) dan harga emas, pengaruh rencana pembatasan stimulus di Jepang itu ikut mempengaruhi harga minyak dunia. Harga minyak mentah Brent turun karena ada kekhawatiran, bank sentral selain Jepang ikut sikap dari Bank Sentral Jepang tersebut. Para investor khawatir, banyak bank sentral lain ikut memperlonggar kebijakan moneter seperti yang akan dilakukan Jepang. "Gagasan dari Bank of Japan meredam harga," kata Gene McGillian, analis dari Tradition Energy di Stamford. Minyak mentah Brent turun 99 sen menjadi US$ 102,96 per barel, setelah sebelumnya kehilangan lebih dari $ 2 per barel. Minyak mentah AS merosot 39 sen menjadi US$ 95,38 per barel setelah sempat jatuh ke posisi US$ 94,04, per barel, sedikit di bawah rata-rata 100 hari di harga US$ 94,07. McGillian mencatat, bahwa reli harga minyak menuju US$ 97 yang terjadi baru-baru ini telah mereda setelah tak ada lagi tanda-tanda pulihnya ekonomi AS. Sejak awal Mei, minyak mentah Brent diperdagangkan pada kisaran US$ 100 - US$ 105 per barel sejak awal Mei. Sedangkan minyak mentah AS pada waktu yang sama diperdagangkan pada kisaran US$ 91 - US$ 97 per barel.