11/06 (Bloomberg) – Kontrak berjangka emas mengalami penurunan ke harga terendah dalam lebih dari dua minggu terakhir di tengah spekulasi bahwa bank-bank sentral akan mengurangi stimulusnya sehingga menurunkan permintaan untuk logam mulia sebagai tempat penyimpan nilai. Perusahaan pemeringkat, Standard & Poor mengangkat prospek untuk peringkat kredit Amerika yang ada di level AA+ dari negatif menjadi stabil, mengutip penurunan risiko fiskal. Para pejabat Bank of Jepang dalam hasil rapat kebijakannya tetap mempertahankan program pinjaman tidak berubah yang menambah tanda-tanda bahwa para pembuat kebijakan global mungkin mulai mundur dari langkah-langkah stimulusnya. Pasar finansial China masih ditutup hingga Kamis lusa. "Ini kisah stimulus saat ini," kata David Meger, direktur perdagangan logam di Vision Financial Markets di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. "Selain itu, permintaan fisik lambat karena pasar China ditutup." Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,6 persen untuk menetap di $ 1.377 per ounce pada pukul 1:40 di Comex, New York, setelah menyentuh terendah di $ 1,364.50, untuk kontrak teraktif sejak 23 Mei. Federal Reserve Bank, Ben S. Bernanke mengatakan pada bulan lalu bahwa bank sentral bisa mulai mengurangi program pembelian obligasinya yang ada saat ini senilai $ 85 milyar secara bulanan jika prospek ketenagakerjaan AS menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. Kepemilikan pada produk ETF ema yang diperdagangkan di bursa turun 6,1 metrik ton menjadi 2,129.8 ton kemarin, terendah sejak April 2011, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc)