Bloomberg, (8/5) - Saham-saham di Asia menguat pada pagi hari ini untuk yang ketiga kalinya karena tumbuhnya optimisme bahwa stimulus dari bank-bank sentral akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, sementara dolar Australia jatuh ke level terlemah dalam dua bulan sebelum rilis data perdagangan China pagi ini. MSCI Asia Pacific Index naik 0,3 persen pada pukul 09:25 di Tokyo, menuju level tertinggi sejak Juni 2008. Indeks Topix Jepang memimpin kenaikan bursa regional dengan kenaikan sebesar 0,4 persen, sementara index berjangka Standard & Poor 500 turun 0,1 persen. Yen Jepang dan won Korea menguat sebesar 0,4 persen terhadap mata uang AS. Dolar Australia jatuh 0,1 persen dan minyak mentah turun 0,2 persen. "Pasar sedang didorong oleh meningkatnya stimulus," kata Matthew Sherwood, kepala peneliti pasar investasi dari Perpetual Ltd, yang mengelola US $ 25 miliar. "Data ekonomi tetap dalam kisaran Goldilocks - cukup lemah untuk menjamin kelanjutan stimulus moneter bank sentral, tapi cukup kuat juga untuk menjaga ekspektasi laba usaha yang positif." Indeks Dow Jones Industrial Average semalam ditutup di atas level 15.000 untuk pertama kalinya dan Index S & P 500 naik 0,5 persen, mencapai rekor tertinggi untuk hari keempat berturut-turut karena optimisme seputar pendapatan perusahaan dari Societe Generale SA hingga ke DirecTV dan Allianz SE yang mengalahkan estimasi dan tingkat pesanan pabrikasi di Jerman mengalami peningkatan. (brc)