Kontan (8/5) -- China mengimpor emas besar-besaran dari Hong Kong pada bulan Maret. Jumlahnya berlipat ganda dari bulan sebelumnya. Data dari pemerintah Hong Kong kemarin menyatakan bahwa China memborong 223.519 kg emas dalam sebulan penuh di Maret. Padahal di Februari, jumlah pembelian itu hanya 97.106 kg. Bahkan, jika dibandingkan jumlah impor Maret 2012 sebesar 62,913 kg, angka itu sudah berlipat tiga. Sedangkan impor bersih emas China dari Hong Kong mencapai 130.038 kg, dua kali lipatnya angka Februari di 60.947. Angka ini menurut hitungan Bloomberg setelah dikurangi aliran emas yang keluar dari China ke Hong Kong lagi. Pembelian emas China itu terjadi sebelum emas anjlok memasuki tren bearish di April. Harga emas jatuh 14% dalam dua hari di pertengahan bulan itu. Akan tetapi, tak lama setelah kejatuhan itu, orang mulai berburu emas fisik yang harganya menjadi murah. Permintaan akan perhiasan, koin, dan emas batang melonjak di India, AS, dan China. Data terpisah kemarin menyatakan penggunaan emas du China tumbuh 26% sepanjang kuartal satu 2013. "Menilai dari ledakan pertumbuhan volume transaksi di Shanghai Gold Exchange pada paruh kedua April, dan anekdot bahwa banyak toko perhiasan di China yang kehabisan stok, impor kemungkinan akan lebih besar lagi di April," kata Qu Mingyu, trader Bank of China, salah satu dari tiga besar bank emas di China. Harga kontrak emas masih turun Walau emas fisik diburu, harga kontrak emas di bursa masih loyo. Hari ini pukul 09.00 WIB, harga emas untuk pengiriman segera di bursa Singapura turun 0,12% ke US$ 1.450. Dengan begitu, sudah tiga hari penuh harga emas melandai. Sedangkan kontrak emas di bursa Amerika Serikat terangkat 0,07% ke US$ 1.449,80. Kemarin, harga kontrak untuk pengantaran Juni ini tergerus 1,31%. Harga kontrak emas itu merosot tertutup kinclongnya harga saham dunia. Apalagi, investor mulai ragu melihat jumlah kepemilikan aset emas di produk ETF SPDR Gold Trus anjlok ke level terendah dalam empat tahun. "Setiap kali kita melihat bursa saham AS melonjak, kita melihat penurunan sepadan pada harga emas, Orang beralih dari emas ke saham," kata David Lennox, analis Fat Prophets.