Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Mei 2013

Bursa China naik pasca rilis data perdagangan

Saham Bloomberg, (8/5) -- Saham-saham China naik untuk hari keempat dan mengirim indeks acuan ke level tertinggi dalam enam minggu terakhir setelah rilis laporan ekonomi dari pemerintah menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor telah melebihi perkiraan ekonom. Sektor properti dan industri memimpin kenaikan. Ekspor nasional mengalami lonjakan sebesar 14,7 persen pada bulan April, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan sebesar 9,2 persen, sedangkan impor naik 16,8 persen, dibandingkan dengan perkiraan untuk kenaikan sebesar 13 persen, berdasarkan data dari Administrasi Kepabeanan China dalam sebuah pernyataan pagi ini. Index Shanghai Composite naik 0,4 persen ke 2.245 pada pukul 9:50 pagi waktu setempat, dengan volume perdagangan yang naik 20 persen dari rata-rata 30-hari. Index CSI 300 naik 0,6 persen menjadi 2,544.57 sementara Hang Seng China Enterprises Index naik 0,8 persen. Tetapi, Shanghai Composite masih merosot 8,2 persen dari tertinggi 6 Februari pada kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang akan menekan laba usaha. Aktivitas manufaktur China turun meleset dari perkiraan selama bulan April sedangkan industri jasa naik di laju paling lambat sejak Agustus 2011, menurut survei resmi yang dikeluarkan pemerintahnya. Ekspor dan impor China mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari prediksi untuk bulan April. Surplus perdagangan meningkat $ 18.16 milyar, dibandingkan dengan perkiraan surplus sebesar $ 16.15 milyar, berdasarkan data yang juga rilis pagi ini. Sementara itu, pemerintah akan melaporkan data inflasi besok, dimana index harga konsumen diperkirakan naik 2,3 persen dari tahun sebelumnya selama bulan April, di bawah asumsi pemerintah untuk tahun 2013 di 3,5 persen, menyusul kenaikan 2,1 persen di bulan Maret, berdasarkan survei Bloomberg dari 40 ekonom. (brc)