Bloomberg, (15/5) PM China, Li Keqiang memberikan indikasi keengganan dari para pembuat kebijakan untuk menggunakan stimulus baru dalam menghadapi perlambatan ekonomi negaranya karena besaran resiko yang dihadapi terhadap manfaatnya. "Untuk mencapai target tahun ini, ruang untuk mengandalkan kebijakan stimulus atau investasi langsung dari pemerintah adalah kecil - kita harus bertumpu pada mekanisme pasar," ungkap Li pada pidato yang disiarkan tanggal 13 Mei lalu kepada para pejabat di seluruh China. Mengandalkan investasi dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan "tidak hanya sulit untuk dipertahankan tapi juga akan menciptakan masalah dan risiko yang baru," tambahnya. Pidato tersebut mensugestikan bahwa tidak akan ada stimulus dalam skala besar walau bukan berarti bahwa pemerintah China tidak akan mencoba segala sesuatunya untuk mendorong pertumbuhan," menurut Dariusz Kowalczyk, senior ekonom dari Credit Agricole CIB di Hong Kong. Tahun lalu, China telah memangkasu suku bunga sebanyak dua kali dan mempercepat persetujuan-persetujuan investasi dalam merespon perlambatan pertumbuhan. Ekonomi China tumbuh 7.7 persen di kuartal pertama, membuntuti perkiraan median sebesar 8 persen dalam survey Bloomberg News dan ekspansi kuartal sebesar 7.9%. Pemerintah China di bulan Maret telah menetapkan target 2013 di 7.5 persen, atau target yang sama di tahun sebelumnya. (brc)