Bloomberg, (18/4) - Saham-saham Asia jatuh, dipimpin oleh perusahaan pertambangan setelah harga komoditas melemah karena kekhawatiran melemahnya pertumbuhan ekonomi global akan menghambat permintaan untuk bahan baku. MSCI Asia Pacific Index tergelincir 0,8 persen menjadi 136,26 pada pukul 10:00 pagi di Tokyo, dengan lebih dari empat saham jatuh untuk setiap satu yang naik. Ke-10 kelompok industri jatuh pada benchmark Asia itu - menuju hari ketiga penurunan pekan ini setelah laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan produksi industri China meningkat kurang dari perkiraan ekonom. Sementara itu, wabah flu burung berpotensi menambah tekanan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia. "Lemahnya hasil pendapatan perusahaan dan kekhawatiran baru tentang ekonomi global membuat para pedagang beralih ke mode risk-off," kata Matthew Sherwood, kepala penelitian investasi pasar dari Perpetual Investment di Sydney. Nikkei 255 Stock Average Jepang turun 1,2 persen karena yen menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,9 persen. S & P / ASX 200 Index Australia kehilangan 0,6 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 persen. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka saat berita ini diturunkan. MSCI Asia Pacific Index naik 6,2 persen tahun ini hingga kemarin di tengah tanda-tanda ekonomi AS yang sudah mulai pulih dan karena saham Jepang menguat pada optimisme Bank of Japan akan meningkatkan upaya untuk merangsang ekonominya. (brc)