Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 April 2013

Nikkei 225 berakhir turun setelah Yen tekan eksportir

Bloomberg, (18/4) - Pasar saham Jepang jatuh, dengan Nikkei 225 Stock Average turun untuk keempat kalinya dalam lima hari perdagangan terakhir karena naiknya yen yang membebani eksportir dan penurunan harga komoditas membuat saham-saham pertambangan dan energi bergerak lebih rendah. Indeks Nikkei 225 turun 1,2 persen menjadi 13,220.07 pada penutupan perdagangan di Tokyo. Indeks Topix kehilangan 1,2 persen menjadi 1,122.97. Index tersebut pekan lalu naik ke level tertinggi sejak September 2008, melonjak 11 persen dalam enam hari setelah Bank of Japan mengumumkan rencana pembelian obligasi yang paling agresif. "Reli saham pada harapan pelonggaran moneter akhirnya berakhir," kata Masaru Hamasaki, strategist senior dari Sumitomo Mitsui Asset Management Co. "Makanya tidak heran juga ada investor yang ingin menjual." Morgan Stanley mengatakan bahwa index Topix akan jatuh ke level 1.020 dalam waktu dekat karena investor menunggu rilis laporan pendapatan perusahaan dan perkembangan dalam reformasi ekonomi yang dijanjikan oleh bank sentral. Indeks Topix diperkirakan mengakhir tahun ini disekitar 1.270, dibandingkan dengan rata-rata perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg bulan ini ke level 1.160. Eksportir jatuh karena yen menguat terhadap sebagian besar mitra utamanya. Toyota turun 2,2 persen menjadi ¥ 5.430. Fanuc Corp, pembuat robot pabrik yang mendapat 76 persen dari pendapatan di luar Jepang, turun 2,3 persen menjadi ¥ 14.870. Mitsubishi Corp, perusahaan perdagangan terbesar di Jepang, kehilangan 1,9 persen menjadi ¥ 1.722. Departemen Perdagangan Jepang merilis data ekonomi yang menunjukan bahwa ekspor Jepang naik 1,1 persen dari tahun sebelumnya, sementara defisit perdagangan menyempit menjadi ¥ 362.4 milyar dari ¥ 777.5milyar pada bulan Februari. (brc)