Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

10 April 2013

Emas naik, perak melonjak pada prospek stimulus


09/04 (Bloomberg) – Emas naik ke level tertinggi satu pekan dan perak melonjak terbesar sejak Januari pada spekulasi bahwa bank sentral di negara ekonomi utama akan mengambil langkah-langkah lebih untuk meningkatkan ekonomi mereka, mendorong permintaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai . Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengisyaratkan dalam pidatonya kemarin bahwa ekonomi memiliki ruang untuk perbaikan. Data yang dirilis pemerintah menunjukkan bahwa inflasi China di bulan Maret turun melebihi perkiraan dari level tertinggi 10-bulan, mengurangi tekanan kepada para pembuat kebijakan untuk memperketat kredit. Bank of Japan pekan lalu mengumumkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Emas menemukan dukungan dari apa yang Bernanke katakan dan harapan terhadap pelonggaran di China," kata Frank Lesh, trader dari FuturePath Trading di Chicago. Di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,9 persen untuk menetap di $ 1,586.70 per ounce pukul 01:38 p.m.. Sebelumnya, harga mencapai $ 1,590.10, tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 2 April. Kontrak perak berjangka untuk pengiriman Mei naik 2,7 persen menjadi $ 27,881 per ounce di Comex, kenaikan terbesar sejak 30 Januari lalu. Pada tahun 2012, emas naik 7 persen, gain tahunan ke-12 beruntun karena negara-negara dari AS hingga China menjanjikan stimulus moneter yang lebih untuk pertumbuhan ekonominya. Harga telah turun 5,3 persen tahun ini karena dolar naik 3,2 persen terhadap enam mata uang utama dan investor menjual kepemilikan dalam produk emas yang diperdagangkan di bursa (ETFs). Hari ini, Deutsche Bank AG memangkas proyeksi emas 2013 sebesar 12 persen menjadi $ 1.637. Dalam laporannya, bank mengutip kenaikan suku bunga riil di AS dan tanda-tanda bahwa "uptrend jangka panjang" untuk dolar akan menghambat permintaan emas batangan. (brc)