Bloomberg, (24/4) - Saham-saham Hong Kong berakhir menguat, dengan indeks patokan Hang Seng menandai level penutupan tertingginya dalam tiga minggu terakhir setelah tingkat penjualan rumah baru di AS mengalahkan perkiraan analis sehingga menumbuhkan prospek bahwa pemulihan yang lebih kuat akan menguntungkan perekonomian di Asia. Hang Seng Index naik 1,7 persen di 22,183.05, penutupan tertinggi sejak 3 April setelah kemarin mencapai yang level terendah dalam sepekan karena data manufaktur awal di China lebih rendah dari perkiraan. 48 dari 50-anggota bluechips ditutup naik dengan volume perdagangan 3,7 persen di atas 30-hari rata-rata. Hang Seng China Enterprises Index naik 2 persen di 10,634.37. "Risk appetite investor meningkat setelah rilis data penjualan rumah baru AS hari Selasa," kata Mari Oshidari, seorang analis pasar dari Okasan Securities Group Inc. "Data PMI awal Kemarin adalah pukulan lain terhadap outlook ekonomi China. Dalam jangka panjang, saham-saham akan tetap lesu bahkan dengan valuasi murah karena ketidakpastian seputar ekonomi China dan penyebaran flu burung. " Techtronic naik 2,5 persen di HK$18,64, dan HSBC Holdings Plc, pemberi pinjaman yang menerima sekitar seperlima dari total pendapatan dari Amerika Utara tahun lalu, naik 2,4 persen di HK$81,95. Saham di Hong Kong tenggelam kemarin setelah pembacaan awal dari Purchasing Managers Index (PMI) oleh HSBC dan Markit Economics jatuh ke 50,5 pada bulan April dari 51,6 pada bulan sebelumnya, membuntuti angka 51,5 dari perkiraan median para ekonom. China Resources Land Ltd, pengembang properti China terbesar kedua yang diperdagangkan di Hong Kong, naik 2,7 persen di HK$23 dan Shimao Property Holdings Ltd, perusahaan properti yang dikendalikan oleh miliarder Hui Wing Mau, naik 3,1 persen menjadi HK$16,66. China tidak memiliki rencana saat ini untuk percobaan pajak properti, menurut laporan People's Daily, mengutip seorang pejabat tak dikenal dari Administrasi Perpajakan Negara. (brc)