Bloomberg (25/03) – Saham-saham AS jatuh setelah Indeks Standard & Poor’a 500 naik ke area rekor tertingginya pekan lalu, di tengah kekhawatiran bahwa rencana restrukturisasi bank Siprus akan membuka jalan bagi kerugian terhadap deposit tabungan di negara-negara Eropa lainnya. Index S & P 500 turun 0,3 persen menjadi 1,551.69 pada penutupan perdagangan di New York, setelah reli sebanyak 0,5 persen sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 64,28 poin, atau 0,4 persen, ke level 14,447.75. Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, atau 6,1 persen di bawah rata-rata tiga bulanan. Ekuitas reli diawal sesi karena Siprus, negara dengan ekonomi terkecil ketiga di kawasan euro telah memenuhi syarat untuk menerima bailout senilai 10 miliar euro ($ 13 miliar) setelah melakukan kesepakatan di Brussels untuk memperkecil sistem perbankannya. Para menteri keuangan dari 17-anggota zona euro meratifikasi kesepakatan negara itu dengan troika dari Bank Sentral Eropa, Komisi Eropa dan Dana Moneter Internasional. Namun, ekuitas membalik keuntungan setelah Reuters melaporkan bahwa Menteri Keuangan Belanda, Jeroen Dijsselbloem mengatakan bahwa bailout Siprus harus dipandang sebagai template untuk memecahkan masalah perbankan di wilayah tersebut. Dijsselbloem kemudian merilis pernyataan yang menjelaskan pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa Siprus adalah "kasus tertentu dengan tantangan yang luar biasa" yang memerlukan langkah-langkah luar biasa juga. (brc)