Bloomberg, (18/3) - Saham-saham Asia turun untuk pertama kalinya dalam tiga sesi perdagangan terakhir, menuju penurunan terbesar dalam sebulan terakhir di tengah kekhawatiran penarikan dana secara besar-besaran dari bank yang belum pernah terjadi sebelumnya di Siprus yang akan kembali membawa Eropa ke dalam krisis utang. Index MSCI Asia Pacific turun 0,9 persen menjadi 135,37 pada pukul 9:40 am di Tokyo, sebelum pasar ekuitas di Hong Kong dan China dibuka. Index tersebut naik 5,6 persen sejak tahun ini hingga pekan lalu karena meningkatnya data ekonomi dari AS dan spekulasi bahwa Jepang akan merilis stimulus yang lebih berani, namun terbendung oleh upaya China untuk mengendalikan harga properti. "Tempat yang paling aman jika anda berpikir pasar akan turun adalah uang tunai," kata Donald Williams, kepala investasi dari Platypus Asset Management Ltd dalam wawancara dengan televisi Bloomberg. "Kami telah menemukan valuasi bermasalah selama sekitar enam minggu terakhir dan sebagai hasilnya kita telah menghimpun kas dalam portofolio kami. Kami sedang mencari penurunan lebih dalam dari apa yang kita lihat hari ini. Tidak ada sektor yang sangat murah sekarang. Kami prediksi koreksi paling dalam adalah sebesar 10 persen." Nikkei 225 Stock Average turun 1,8 persen. Index S&P/ASX 200 turun 1,3 persen dan index Kospi Korea Selatan kehilangan 0,5 persen. Presiden Siprus, Nicos Anastasiades berjanji untuk tunduk pada tuntutan para menteri keuangan zona euro untuk menaikkan €5.8 milyar ($7.5 milyar) untuk membantu mendanai bailout dengan mengambil sepotong dari setiap rekening bank di Siprus. Euro jatuh terhadap dolar ke level terendah tahun ini dan yen menguat terhadap semua mata uang utama. (brc)