Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

29 Maret 2013

Index Topix berayun antara gain dan loss karena penguatan yen

Bloomberg, (29/3) - Jepang saham berayun antara keuntungan dan kerugian seiring penguatan yen yang menuju keuntungan mingguannya dan setelah data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melambat kurang dari yang diperkirakan. Volume perdagangan rendah karena pasar finansial di sebagian besar Asia tutup untuk liburan. Indeks Topix turun 0,6 persen menjadi 1,030.56 pada istirahat perdagangan di Tokyo setelah naik sebanyak 0,3 persen. Index tersebut menuju kuartal terbaiknya sejak Juni 2009. Index Nikkei 225 Stock Average sedikit berubah pada posisi 12,331.44. Pasar saham di Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Singapura dan India libur hari ini. "Kekuatan yen terus membebani pasar," kata Kenji Shiomura, strategist dari Daiwa Securities Group Inc, broker terbesar kedua di Jepang. "Banyak pasar saham di Barat dan Asia yang tutup hari ini, sehingga investor cenderung untuk wait-and-see." Index Topix telah menguat 44 persen sejak 14 November hingga kemarin setelah pemilu Jepang mengumumkan dan membawa Perdana Menteri Shinzo Abe ke tampuk kekuasaan dengan platform untuk meningkatkan stimulus dan pelonggaran bank sentral.  Produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan 0,4 persen dalam tiga bulan terakhir di 2012, naik dari perkiraan sebelumnya 0,1 persen menyusul laju 3,1 persen pada kuartal ketiga berdasarkan revisi dari Departemen Perdagangan Amerika. Yen menuju kenaikan 0,4 persen minggu ini terhadap dolar, gain mingguan ketiga beruntun. Mata uang Jepang tersebut berada 1,6 persen lebih tinggi terhadap euro pekan ini. "Ada harapan yang yang tinggi terhadap Bank of Japan pekan depan," kata Takashi Aoki, fund manager dari Mizuho Asset Management Co, yang mengawasi sekitar $ 38 miliar. "Tapi minggu ini, belum ada alasan bagi yen untuk diperdagangan lebih rendah." (brc)