Bloomberg (27/03) – Pasar saham Hong Kong ditutup naik, dengan indeks benchmark kota itu naik untuk hari ketiga setelah harga rumah catat kenaikan tertinggi sejak 2006 dan pesanan untuk barang-barang tahan lama mengalahkan estimasi di Amerika sehingga meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir di Asia. Hang Seng Index naik 0,7 persen ke posisi 22,464.82 pada penutupan perdagangan, sedangkan Hang Seng China Enterprises Index naik 1 persen menjadi 11,033.61. Indeks Hang Seng pada bulan Januari naik ke level tertinggi sejak April 2011 di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi AS sebelum meluncur di dua bulan terakhir atas kekhawatiran bahwa China akan menambah kebijakan pembatasan properti dan masalah Siprus akan mengnyalakan kembali krisis utang di kawasan Eropa."Rata-rata investor di AS merasa lebih aman tentangpekerjaan mereka, melihat harga rumah mereka naik, dan berpikir bahwa krisis telah meninggalkan mereka," kata Andrew Pease, kepala strategi investasi dari Russell Investment Group yang berbasis di Sydney. "Kami suka pasar saham negara berkembang dan Asia karena meskipun ada kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan di China, angka pendapatan perusahaan masih terlihat bagus." Harga perumahan real estat di Amerika meningkat pada bulan Januari ke tinglat terbesar sejak Juni 2006, menurut indeks S & P / Case-Shiller. Pesanan untuk barang tahan lama AS naik melebihi dari perkiraan pada bulan Februari - mencatat kenaikan terbesar sejak September, menurut laporan Departemen Perdagangan Amerika. Eksportir menguat. Techtronic naik 2,8 persen di HK$19,22. AAC Technology Holdings Inc, pemasok komponen akustik yang digunakan dalam produk-produk Apple Inc, melonjak 8,2 persen di HK$36,25. (brc)
