Kontak Perkasa, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Rilis data inflasi akan bayangi laju IHSG.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar diharapkan mampu mempertahankan aksi beli. Ini agar dapat mendorong IHSG tetap menguat. Akan tetapi, waspadai masih ada aksi ambil untuk yang membuat IHSG kembali tertahan kenaikannya. Reza mengatakan, IHSG mampu melampaui target 6.587-6.600 pada perdagangan saham kemarin.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 6.578-6.586 dan resistance 6.628-6.645 pada Kamis pekan ini," ujar dia, Kamis (1/2/2018).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, peluang kenaikan lanjutan IHSG masih terlihat cukup besar.
Ini asal level support dapat dipertahankan dengan baik. Selain itu, rilis data inflasi diperkirakan masih dalam kondisi terkendali juga akan dukung IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.519-6.702," ujar William dalam ulasannya.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT HM Sampoerna Tbk Tbk (HMSP).
Sedangkan Reza memilih saham PGAS, PT Indofarma Tbk (INAF), PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk dicermati pelaku pasar.
"Maintain buy saham UNTR selama dapat bertahan di atas 38.750. Sedangkan support di 38.775-38.850 dan resistance 38.975-39.475," jelas dia.
IHSG Menguat 30 Poin pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai bergerak melemah. Penguatan IHSG itu juga terjadi di tengah aksi jual investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 31 Januari 2018, IHSG naik 30,13 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.605,63. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 1.105,76. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 416.908 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,5 triliun. Transaksi harian besar itu lantaran ada transaksi saham PT Sentul City Tbk mencapai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi. Investor asing jual saham Rp 953,62 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.376.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,74 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,54 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,16 persen. Sektor saham industri dasar menguat 2,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PNBS naik 13,16 persen ke posisi Rp 86, saham DGIK naik 11,76 persen ke posisi Rp 76, dan saham PGAS menguat 9,66 persen ke posisi Rp 2.610.
Sementara itu, saham ADRO tergelincir 3,92 persen ke posisi Rp 2.450, saham AISA susut 3,54 persen ke posisi Rp 545, dan saham AGRO turun 2,48 persen ke posisi Rp 590.
Sedangkan bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,86 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,24 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,83 persen, indeks saham Shanghai turun 0,21 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,42 persen.
Ada sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 158 saham melemah. 122 saham lainnya diam di tempat.Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.627,83 dan terendah 6.522,66.