Kontak Perkasa, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada akhir pekan ini.
Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (25/1/2018), IHSG menguat 8 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.623,3. Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,17 persen ke posisi 1.119,76. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 91 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sebanyak 24 saham lainnya tergelincir. Dan 84 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.627,6 dan terendah 6.615,8.
Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.604 kali dengan volume perdagangan 175,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 146 milar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 49,4 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.297.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham masing-masing menguat dan melemah. Sektor saham infrastruktur naik 0,98 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan 0,51 persen dan keuangan 0,34 persen.
Sedangkan sektor saham aneka konsumer susut 0,12 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Diikuti sektor manufaktur yang turun 0,05 persen
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham LCKM naik 19 persen ke posisi Rp 595, saham CKRA melonjak 8,43 persen ke posisi Rp 90, dan saham MLIA mendaki 7,02 persen ke posisi Rp 610.
Bursa Asia
Bursa Asia bervariasi pada akhir pekan ini. Pemicunya menguatnya kembali nilai tukar dolar usai melemah setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa jika dia menginginkan mata uang Amerika Serikat (AS) kembali perkasa.
Melansir laman Reuters, Jumat (26/1/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen menjadi 607,77 setelah mencapai rekor tertinggi di atas 610 pada Rabu, terbebani saham Wall Street yang melemah.
Namun secara mingguan, Indeks MSCI Asia Pasifik masih naik sekitar 1,4 persen dan menuju kenaikan tujuh minggu berturut-turut.
Adapun saham Australia merosot 0,1 persen. Sementara penguatan dolar terhadap yen mengangkat saham Jepang, mendorong Nikkei naik 0,5 persen.
Wall street menguat dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup ke posisi tertinggi usai pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan bahwa dirinya menginginkan penguatan dolar.
Mata uang AS ini menghapus kerugian terhadap sekeranjang mata uang utama setelah Trump mengatakan kepada CNBC, dalam sebuah wawancara di Davos, Swiss, bahwa dia ingin melihat dolar yang kuat.
Dow Jones Industrial Average naik 0,54 persen menjadi 26.392,79, merupakan penutupan tertinggi yang pernah ada. Sementara indeks S & P berakhir 0,06 persen lebih tinggi ke 2.839,25. Namun Nasdaq turun 0,05 persen menjadi 7.411,16.
Dolar telah mengalami penurunan persentase harian terbesar dalam tujuh bulan pada Rabu. Ini setelah Menteri Keuangan AS Steven Munchin mengatakan bahwa dia menyambut baik pelemahan mata uang. Dolar yang lebih lemah cenderung menguntungkan perusahaan multinasional AS.
"Trump memang mengatakan dia menginginkan dolar yang lebih kuat, namun pada saat yang sama tidak bermaksud untuk mengubah pendiriannya untuk mengejar investasi melalui kebijakan perdagangan," kata Junichi Ishikawa, Ahli strategi FX senior di IG Securities di Tokyo.
"Komentar dari pejabat tinggi AS mengenai dolar kemungkinan akan terus kurang konsistensi ke depan," kata dia.