Nilai saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), meski data ekonomi AS menguat di luar perkiraan para analis. Penurunan itu dinilai karena aksi ambil untung dan serangan gerilyawan Sunni yang sedang berlangsung di Irak. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 119,13 poin (0,70 persen) menjadi ditutup pada 16.818,13, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 turun 12,63 poin (0,64 persen) menjadi berakhir di 1.949,98. Kedua indeks tersebut telah mencatat rekor penutupan tertinggi pada pekan lalu. Indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 18,32 poin (0,42 persen) menjadi berakhir pada 4.350,36. Ekuitas AS naik pada Selasa pagi, setelah laporan menunjukkan penjualan rumah baru pada Mei mencapai laju tercepat dalam enam tahun dan kepercayaan konsumen AS pada Juni melonjak ke tingkat tertinggi sejak Januari 2008. Tetapi Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, mengatakan terjadi penurunan indesk pada sore hari di pasar ekuitas karena pemberitaan mengenai situasi di Irak. "Orang-orang menggunakan (Irak) sebagai alasan untuk mengambil beberapa keuntungan mengingat pasar sudah jauh meningkat," kata James. Pada Selasa, serangan udara Irak menewaskan sedikitnya 38 orang saat pasukan keamanan mempertahankan kota strategis dan kilang minyak, kata para pejabat.