Bloomberg (20/01) – Dollar mencapai level delapan pekan tertingginya
terhadap euro ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan tetap
mengurangi stimulus sejalan dengan membaiknya ekonomi AS.Indeks
Spot Dollar Bloomberg sebesar 0.2% dari level empat bulan tertingginya
pasca Citigroup Inc. pada pekan lalu menunjukkan bahwa data ekonomi
mengalami kenaikan tajam dari perkiraan dalam hampir dua tahun terakhir.
Yen naik terhadap semata mata uang kecuali satu dari 16 mata uang
lainnya sejalan dengan tergelincirnya saham Asia yang mendorong daya
tariknya sebagi safe haven. Dollar Australia naik dari level tiga tahun
terendahnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi China lebih tinggi dari
perkiraan para ekonom. Dollar Selandia Baru turun pasca gempa bumi
menghantam pulau bagian utara.Dollar naik sebesar 0.1% ke level
$1.3557 per euro pada pukul 9:46 pagi di London pasca terapresiasi ke
level $1.3508, level tertinggi sejak tanggal 25 November lalau. Mata
uang AS berada pada level 104.19 yen pasca naik ke level 105.44 pada
tanggal 2 Januari lalu, level tertinggi sejak Oktober 2008. Yen sedikit
berubah pada level 141.23 per euro.Pasar uang AS tutup pada hari ini karena hari libur untuk memperingati pemimpin hak asasi manusia Martin Luther King Jr.Para
Ekonom mengatakan bahwa laporan Amerika pada hari Kamis mendatang akan
menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa klaim pengangguran AS mengalami
kenaikan pada pekan lalu, sementara penjualan rumah sebelumnya naik
untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir di bulan Desember lalu.
(bgs)