Bloomberg (02/12) – Mata uang yen bertahan hampir enam bulan terendah versus dollar sementara mata uang Australia dan juga New Zealand mengalami reli, selain itu index berjangka Asia bergerak mixed sebelum dirilisnya data manufaktur pada ekonomi regional yang termasuk China dan juga India. Mata uang Jepang telah mengalami sedikit perubahan dilevel harga 102.47 per dollar pada jam 7:44 pagi di Tokyo setelah penurunan selama minggu kelima, dollar New Zealand atau kiwi, melonjak 0.5% sementara mata uang Australia naik 0.2%. Index Nikkei 225 jatuh di Osaka pada tanggal 30 November bulan lalu, sejalan dengan kontrak pada acuan di Australia, sementara saham berjangka Korea dan Hong Kong naik, index S&P 500 telah menghentikan gain selama delapan minggu terakhir. Sementara itu HSBC Holdings Plc dan Markit Economics pada hari ini menerbitkan index output pabrik untuk Korea Selatan, Indonesia, India dan China setelah acuan resmi untuk ekonomi terbesar di Asia yang melebihi estimasi analis dihari kemarin, selain itu gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan berpidato dihari ini. Terdapat tiga orang yang meninggal dunia di Bangkok diakhir pekan kemarin, seiring dengan protes yang berupaya untuk menyingkirkan janji pemerintah yang telah memicu gejolak yang lebih besar, berdasarkan laporan hari ini term perdagangan di New Zealand sebagian besar telah naik selama 40 tahun terakhir yang berada ditengah kenaikan harga produk dairy. Dollar New Zealand menguat menjadi sebanyak 81.62 sen A.S setelah bulan lalu jatuh 1.7%, sedangkan term pada index perdagangan yang menjadi acuan daya beli ekspor Negara tersebut pada kuartal terakhir telah naik 7.5% dari tiga bulan sebelumnya, yang merupakan gain tertajam selama 40 tahun terakhir ke level tertingginya sejak tahun 1973, menurut pernyataan dari data statistik di New Zealand pada hari ini. Saham Berjangka Asia Dollar Australia telah membukukan kemunduran pertamanya selama tiga bulan terakhir dibulan November, yang naik hari ini ke level 91.24 sen A.S dalam gain untuk hari ketiga, sementara sebuah index inflasi swasta dan data persetujuan bangunan di Australia jatuh tempo dihari ini, index S&P/ASX 200 turun 0.2% di Sidney pada tanggal 30 November bulan kemarin. Sedangkan index Kospi telah bertambah 0.2% di Seoul dalam sesi perdagangan yang paling terkini, tepat setelah index acuan Korea menghentikan gain untuk bulan kelima berturut, yang naik 0.7%, sementara kontrak pada index Hang Seng Hong Kong telah bertambah sebanyak 0.3% pada tanggal 30 November bulan lalu, index Hang Seng China Enterprises naik 0.4% dalam sesi terkini, sedangkan index ekuitas Bloomberg China-U.S dari saham China yang paling banyak diperdagangkan di New York pada pekan lalu telah mengalami reli sebanyak 0.9%.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-12-01/yen-holds-drop-asian-futures-mixed-before-factory-data.html