Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

19 Desember 2013

Indeks Berjangka AS Naik Jelang Keputusan The Fed

Bloomberg (18/12) – Indeks berjangka AS naik, pasca ekuitas turun kemarin untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir, sejalan dengan para investor menunggu para pembuat kebijakan Federal Reserve guna mengumumkan rencananya mengenai program pembelian obligasi bulanan. Halozyme Therapeutics Inc. gain 1.1% di Jerman pasca penyebutan nama CEO (chief executive officer) yang baru. Jabil Circuit Inc. tergelincir sebesar 14% pada pembukan transaksi pasca mencatat laba kuartalannya yang kurang dari estimasi sebelumnya.Indeks berjangka Standard & Poor 500 yang berakhir di bulan Maret naik 0.4% ke level 1,779.7 pukul 10:54 pagi di London. Acuan ekuitas turun sebesar 1.5% dari rekornya yang terjadi pada tanggal 9 Desember lalu sejalan dengan para investor mengkaji data ekonomi dan perkiraan mengenai stimulus moneter Federal Reserve. Kontrak pada Dow Jones Industrial Average naik sebesar 57 poin atau 0.4% ke level 15,867 pada hari ini.Federal Reserve akan memutuskan apakah akan mempertahankan atau mengurangi program pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar diakhir pertemuan pada hari ini yang berlangsung selama dua hari. Federal Open Market Committee akan merilis pernyataan kebijakannya dan perkiraan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran pada pukul 2:00 siang di Washington. Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke akan berpidato pada pukul 2:30 siang.Bank sentral AS akan mengambil keputusan terkait tapering tahun depan, menurut mayoritas dari hasil survei para ekonom oleh Bloomberg pada tanggal 6 Desember lalu, 34% dari hasil proyeksi responden bahwa Federal Reserve akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pada hari ini, menurut rilis survey tersebut yang naik dari 17% pada survey tanggal 8 November lalu. (bgs)