AFP, (4/11) -- Euro melemah di perdagangan Asia pada Senin pagi di
tengah berkembangnya ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan
memangkas suku bunga untuk melawan penurunan inflasi.Mata uang
tunggal kawasan euro tersebut dibeli 1,3464 terhadap dollar,
dibandingkan dengan 1,3482 dollar di New York pada akhir Jumat lalu,
juga turun dari 1,3750 dollar pada Rabu lalu. Mata uang tersebut juga
ditransaksikan pada posisi 133,04 yen dari level 133,10 yen di New York
Jumat lalu.Sementara, dollar naik menjadi 98,84 yen dari level 98,69 yen.'Hasil
data ekonomi terlihat kurang bagus di Zona euro dalam beberapa bulan
terakhir, dan ada keprihatinan serius bahwa tingkat inflasi sudah
terlalu rendah,' Desmond Chua, analis pasar dari CMC Markets di
Singapura mengatakan kepada AFP.'Investor akan mengamati apakah
Presiden ECB, Mario Draghi akan menunjukkan pelonggaran moneter lebih
lanjut di zona euro, dengan opsi refinancing jangka panjang baru,'
katanya.Tingkat inflasi tahunan untuk 17 negara yang berbagi
mata uang euro melambat secatat mengejutkan, hanya 0,7 persen pada
Oktober, level terendah dalam empat tahun terakhir, menimbulkan
kekhawatiran bahwa blok mata uang tunggal itu mungkin berada diujung
deflasi.Investor berharap adanya gambaran yang lebih jelas dari
rencana ECB setelah pertemuan kebijakan bulanan pada hari Kamis
mendatang.Greenback dollar tetap didukung oleh spekulasi bahwa
Federal Reserve akan mulai menurunkan program stimulus bulan depan
setelah pekan lalu memberi penilaian optimis terhadap ekonomi AS.'Investor
akan melihat data ekonomi AS minggu ini, terutama data pekerjaan
sebagai indikasi apakah tapering akan dimajukan menjadi Desember,' kata
Chua.Estimasi Produk domestik bruto (GDP) advanced AS akan
dirilis Kamis, sementara data non-farm payrolls AS untuk bulan Oktober
akan keluar pada hari Jumat. (brc)