Bloomberg (06/9) – Saham Asia jatuh dan mata uang yen menguat sebelum data A.S yang dapat mendongkrak perkara the Fed untuk mengurangi stimulus, yield treasury 10 tahun naik mencapai 3% untuk pertama kalinya selama dua tahun terakhir, komoditi tembaga naik, sementara Index berjangka Eropa sedikit berubah. Index MSCI Asia Pacific turun 0.4% pada jam 7:05 pagi di London, kontrak index Stoxx 50 dan index Standard & Poor’s 500 keduanya turun 0.1%, Index Topix Jepang turun 0.9% seiring mata uang Negara tersebut terapresiasi sebanyak 0.3% menuju ke level harga 99.78 per dollar. Yield note obligasi 10 tahun A.S sedikit berubah dilevel 2.996%, setelah mencapai level 3.005%, komoditi tembaga naik untuk pertama kalinya selama tiga hari terakhir. Data payroll nonfarm A.S naik sebanyak 180.000 dibulan Agustus, berdasarkan survey ekonom Bloomberg, sementara tingkat pengangguran kemungkinan bertahan dilevel terendahnya sejak Desember 2008. The Fed dijadwalkan untuk sebuah pertemuan pada tanggal 17-18, para pemimpin ekonomi terbesar dunia pada summit G-20 di Rusia sedang bergelut dengan ancaman bagi ekonomi global seiring dampak konflik Suriah menambahkan kejatuhan dari sebuah potensi jalan keluar stimulus. Payroll “merupakan angka yang sangat penting karena merupakan acuan yang bertentangan dengan kebijakan the Fed,” seperti yang dikatakan oleh Peter Esho lewat telephone, kepala analis market pada Invast Securities Co. “Sebuah diskusi sekitar ketenagakerjaan akan menggerakkan outcome dari rapat the Fed dibulan ini nanti.”(tito)
|
09 September 2013
Saham Asia Jatuh sebelum Data Pekerjaan A.S, Yen, Tembaga Naik
September 09, 2013
News Market