Bloomberg (06/9) – Komoditi emas naik dari dua pekan terendah, memangkas penurunan mingguan back to back sejak Juli, seiring investor yang menekankan sinyal pada meningkatnya ekonomi A.S terhadap kemungkinan serangan A.S terhadap Suriah. Emas untuk pengiriman cepat gain sebanyak 0.5% menuju ke level harga $1,374.09 per ons, menghentikan dua hari penurunan dan ditransaksikan pada level harga $1,371.07 pada jam 1:55 siang di Singapura, dimana harga kemarin turun menuju ke level harga $1,365.05, level terendah sejak tanggal 22 Agustus, setelah data yang memperlihatkan bahwa industri jasa di A.S berekspansi dibulan Agustus pada laju tercepat selama hampir delapan tahun terakhir, mendukung dollar. Komoditi tersebut turun 18% tahun ini ditenagh ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas pembelian asset secepatnya dibulan ini, data hari ini kemungkinan dapat memperlihatkan bahwa payroll nonfarm A.S telah berekspansi sebanyak 180.000 dibulan Agustus, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 162.000 dibulan Juli, sementara itu Presiden Barack Obama sedang mencari dukungan diplomatis untuk sebuah serangan dari A.S seiring beliau menghadiri pertemuan G-20summit di Rusia. “Para investor sedang menantikan keluarnya angka nonfarm hari ini, salah satu bagian yang paling penting dari rilis data, sebelum pertemuan the Fed berikutnya,”menurut Mark To, kepala riset pada Wing Fung, trader dan refiner logam berharga yang berbasis di Hong Kong, “kami berlanjut untuk melihat penawaran ketika harga turun dan situasi di Suriah perlu memberikan dukungan untuk jangka waktu dekat.”Tiga belas analis yang disurvey Bloomberg telah memperkirakan harga-harga naik pekan depan, angka yang sama bersifat bearish dan lima yang netral, pihak FOMC dijadwalkan untuk bertemu pada tanggal 17-18 September.(tito)