Bloomberg (03/9) – Minyak mentah Brent berayun diantara gain dan juga loss setelah naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari kemarin seiring dengan pihak otoritas A.S yang mendesak untuk mendukung aksi militer terhadap Suriah, menghembuskan kecemasan bahwa kemungkinan serangan dapat mengganggu kegiatan ekspor minyak di Timur Tengah. Kontrak berjangka sedikit berubah di London setelah naik 0.3% dihari kemarin, hedge fund dan manager investasi lainnya telah meningkatkan taruhan buliish terhadap minyak mentah brent menuju ke level tertingginya selama lebih dari dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent untuk kesepakatan bulan Oktober berada dilevel harga $114.19 per barel pada ICE Futures Europe exchange, turun 14 sen pada jam 12:55 waktu Sidney, kontrak tersebut gain sebanyak 32 sen menuju ke level harga $114.33 dihari kemarin, sementara acuan minyak mentah Eropa berada dilevel premium sebanyak $7.55 bagi New York-traded West Texas Intermediate futures. Selain itu WTI untuk pengiriman Oktober jatuh sebanyak $1.01 dari tanggal 30 Agustus menuju ke level harga $106.64 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange, lantai dagang ditutup hari kemarin memperingati libur hari buruh nasional dan transaksi dihari kemarin akan digunakan pada hari ini untuk tujuan settlement.(tito)