New York, GN (16/08) – Saham-saham di bursa AS mengakhiri perdagangan Jumat (16/8) di zona negatif setelah investor melihat adanya ketidakpastian menyusul meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury bonds) ke level tertinggi dalam dua tahun.Indeks S&P 500 ditutup melemah 5,49 poin, atau 0,3%, menjadi 1.655,83. Pelemahan juga dialami indeks Dow Jones Industrial Average, yakni sebesar 30,72 poin, atau 0,2%, menjadi 15.081,47. Untuk indeks Nasdaq Composite melorot 3,34 poin, atau 0,1%, menjadi 3.602,78. Selama sepekan, indeks S&P 500 melorot 2,1%, indeks Dow Jones sebesar 2,2% dan Nasdaq 1,6%. Di pasar komoditas, harga minyak mentah ditutup menguat tipis dan mengakhiri perdagangan dalam sepekan ini di area positif. Selama perdagangan yang volatile ini, harga minyak mentah sempat melambung hingga di atas level US$108 per barel dan melemah di bawah US$107 setelah pelaku pasar memfaktorkan risiko global atas pasokan minyak terkait dengan kekerasan yang terjadi di Mesir.Minyak mentah untuk kontrak September naik 13 sen, atau 0,1%, menjadi US$107,46 per barel di New York Mercantile Exchange. Dalam sepekan, harga minyak menguat sebesar 1,4%. Di sisi lain, harga emas dan perak terus melaju dan ditutup menguat, dan bahkan perak mencatat level mingguan tertinggi dalam hampir 5 tahun terakhir. Penguatan harga logam mulia selama sepekan ini berkat dukungan aksi beli investor yang mulai meninggalkan bursa saham dan pasar obligasi seiring dengan meningkatnya prospek pengurangan stimulus oleh Federal Reserve. (rf)