Bloomberg, (19/8) - Emas dapat memperpanjang reli hingga akhir Desember, memperkecil kerugian tahun pertamanya sejak tahun 2000 karena meningkatnya permintaan fisik di Asia yang membantu imbangi aksi jual pada exchange-traded product (ETP) berbasis emas yang diperdagangkan di bursa yang dipimpin oleh miliarder John Paulson. Harga bisa mencapai $ 1.450 per ounce pada akhir tahun ini, menurut perkiraan rata-rata dalam survei dari 11 pedagang, pemilik perhiasan dan analis yang menghadiri Konvensi Emas India di Jaipur pada 16-17 Agustus lalu. Logam, yang berada di kisaran $ 1,382.89 hari ini, masih turun 17 persen sejak awal tahun.Bullion rebound sejak mencapai posisi terendah 34-bulan pada bulan Juni lalu karena permintaan untuk perhiasan, batangan dan koin emas melonjak dari India hingga Cina dan Turki. Reli ini dapat membantu membendung arus keluar dari ETP, setelah emas anjlok 23 persen pada kuartal lalu, terbesar setidaknya sejak 1920. Permintaan konsumen di India melonjak 71 persen pada kuartal kedua, sedangkan di China melonjak 87 persen, menurut data dari World Gold Council.'Fakta bahwa pasar telah melangkah dengan baik dan secara teknis bergerak di atas $ 1.350 per ounce adalah sangat positif,' kata Jeffrey Rhodes, direktur divisi lembaga keuangan Kaloti Jewelerry Group, pedagang emas yang berbasis di Dubai. 'Ini menunjukan cukup kuatnya permintaan hingga akhir tahun,' didukung oleh permintaan fisik yang kuat, terutama dari India dan China, katanya.Bullion diperdagangkan setinggi $ 1,384.55 per ounce hari ini, rebound dari posisi $ 1,180.50 pada tanggal 28 Juni lalu, terendah dalam hampir tiga tahun terakhir. The Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas naik 0,7 persen sejak awal Januari dan MSCI All-Country World Index dari ekuitas naik 9,8 persen. Sementara, Treasuries AS turun 3,6 persen, berdasarkan data dari US Treasury Bond Index Bloomberg menunjukkan.'Ada beberapa bukti di pasar emas bahwa permintaan mulai stabil mengikuti arus keluar yang besar di ETF dan berjangka pada semester pertama tahun ini,' kata JPMorgan Chase & Co dalam sebuah laporan per tanggal 16 Agustus lalu. 'Spot emas berada di atas harga forward, dan ini sangat tidak biasa dan mungkin mencerminkan permintaan yang kuat di pasar fisik yang akhirnya mengangkat harga spot,' kata bank tersebut.Harga akan naik ke $ 1.600 pada akhir tahun karena investor 'bereaksi berlebihan' terhadap spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas pembelian obligasi bulanannya dan pemerintah mempertahankan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ungkap Adrian Day, presiden dari Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland pekan lalu .Investor menjual 681,4 metrik ton dari ETPs tahun ini, termasuk 404,4 ton pada kuartal kedua, karena pencetakan uang besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank-bank sentral gagal untuk mempercepat inflasi. Paulson & Co memangkas kepemilikannya di SPDR Gold Trust menjadi 10,2 juta saham dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni dari posisi sebelumnya di 21,8 juta pada akhir kuartal pertama, berdasarkan data dari pengajuan Securities and Exchange Commision.Harga dapat reli ke $ 1.420 per ounce pada akhir tahun dan diperdagangan dalam kisaran $ 1.300 hingga $ 1.500 untuk dua tahun ke depan, Jeffrey Christian, managing director dari CPM Group mengatakan.Harga jatuh di 8 dari 10 bulan terakhir karena spekulasi bahwa the Fed akan memperlambat stimulus karena pemulihan ekonomi. Sebuah survei Bloomberg bulan ini menunjukan bahwa 65 persen ekonom memperkirakan bahwa ketua the Fed, Ben S. Bernanke untuk mengurangi pembelian aset bulanan senilai $85 milyar pada bulan September mendatang, dengan mungkin akan mulai memangkas sekitar $ 10 miliar per bulan. Logam akan jatuh ke $ 1.050 pada akhir tahun depan, berdasaran analisa dari Goldman Sachs Group Inc.Dampak dari begitu banyak uang yang dicetak secara global dalam jangka panjang adalah positif untuk emas,' kata Chirag Mehta, seorang fund manager dari Quantum Asset Management Co. 'Meski ada pemangkasan stimulus namun pencetakan uang akan terus berlanjut. Hasil dari inflasi moneter adalah inflasi harga yang naik' dan ini seharusnya bisa menguntungkan emas, katanya. (brc)
|