(Reuters) 14/6 -- Dolar AS tetap lesu di perdagangan Asia pada Jumat pagi, setelah merosot ke level terendah dalam empat bulan terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama mengikuti bangkitnya kembali saham-saham global karena investor memilih mata uang euro dan komoditas berbasis mata uang. Yen juga terpukul mundur dari level tertinggi selama dua bulan terhadap dolar dan kenaikan tertinggi multi-bulan pada komoditas berbasis mata uang karena saham Wall Street rally pada data ekonomi AS yang optimis, mengibas pengaruh negatif dari bursa Asia. Indeks dolar berada pada posisi 80,751, mengalami kenaikan tipis dari posisi 80,500 pada hari Kamis. Itu tetap berada pada jalur kerugian sebesar 3 persen dalam dua minggu terakhir, penurunan tersebut merupakan terbesar dalam lebih dari satu tahun. Euro diperdagangkan pada posisi $ 1,3362, setelah mencapai level tertinggi selama empat bulan terakhir pada posisi $ 1,3390, sementara dolar Australia melonjak hampir 2 persen menjadi $ 0,9651, mengalami kenaikan yang signifikan dari posisi terendah selama 33 bulan terakhir di posisi $ 0,8325 pada hari Selasa. Terhadap yen, mata uang dolar naik 0,2 persen naik menjadi 95,58 dari level terendah minggu ini pada level 93,75 dan euro melambung kembali di atas 127.00, stelah pulih dari kejtuhan pada hari kamis pada posisi 124.94.