15/05 (Bloomberg) – Emas berjangka anjlok dibawah $ 1.400 per ounce, memperpanjang kemerosotan terpanjang dalam hampir tiga bulan karena reli dolar mengikis permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi. Greenback naik ke level tertinggi sembilan bulan terhadap sekeranjang mata uang utama. Euro jatuh ke level terendah dalam hampir enam minggu terhadap dolar karena resesi di kawasan euro diperpanjang hingga rekor enam kuartal berturut-turut. Emas telah turun 17 persen tahun ini karena sebagian investor mulai kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai.Harga jatuh di bawah $ 1.400 untuk pertama kalinya sejak 19 April karena langkah stimulus oleh bank-bank sentral dan relinya pasar ekuitas ke rekor tertinggi gagal untuk mempercepat laju inflasi. Sementara permintaan konsumen untuk koin dan perhiasan membantu reli logam mulia sebesar 5,7 persen dari level terendah dua tahun pada tanggal 16 April lalu, emas menuju penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000, menghentikan reli selama 12 tahun berturut-turut. "Permintaan fisik dapat memberikan dukungan, tapi emas tidak bisa melakukannya dengan baik di lingkungan deflasi," kata Adam Klopfenstein, senior ahli strategi pasar dari Archer Financial Services Inc di Chicago. "Dolar telah muncul sebagai instrumen flight-toquality yang disukai, dan banyak aliran dana juga telah berpindah ke ekuitas." Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun sebesar 2 persen untuk menetap di $ 1,396.20 pada pukul 1:38 pm di Comex, New York, setelah menyentuh intraday terendah $ 1.389 untuk kontrak yang paling aktif sejak 19 April. Harga turun untuk sesi kelima beruntun, kemerosotan terpanjang sejak 20 Februari. (brc)