Bloomberg (30/05) – Bursa Hong Kong menandai posisi penutupan terendahnya dalam sebulan terakhir karena mundurnya saham-saham utilitas dan property lokal ditengah kecemasan pengurangan stimulus moneter dari the Fed AS. Index acuan Hang Seng tergelincir sebesar 0.3 persen ke posisi 22484.31, terendah sejak 25 April, sementara index Hang Seng China Enterprises turun sebanyak 0.6 perseni di 10686.99. "Ada kekhawatiran ketika kapan Federal Reserve akanmenghentikan pelonggaran kuantitatifnya, dan ada risiko penurunan perekonomian China juga," kata Ben Kwong, chief operating officer dari KGI Asia Ltd di Hong Kong. "Saya pikir saat ini tidak ada insentif segar untuk pasar Hong Kong bisa bergerak ke atas, meski penurunan juga relatif maish kecil." Sun Hung Kai turun 2,5 persen di HK$103,20. Cheung Kong (Holdings) Ltd merosot 1,4 persen di HK$110. Tingkat suku bunga diperkirakan akan meningkat di Asia seiring dengan turunnya tingkat tabungan dan kendali the Fed atas pelonggaran kuantitatif, kata Morgan Stanley dalam catatan kemarin. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun memperpanjang kenaikannya hari ini setelah melonjak kemarin ke level tertinggi 13-bulan. Suku bunga di Hong Kong biasanya akan mengikuti perubahan yang ada di AS karena mata uangnya yang dipatok terhadap dolar AS. Meningkatnya imbal hasil obligasi juga membebani saham utilitas, yang jatuh yang paling dalam di antara 11 kelompok industri pada Hang Seng Composite Index. CLP turun 3,3 persen di HK$66,95, sementara Power Asset Holdings Ltd mundur 3,7 persen menjadi HK$70,50. (brc)