Bloomberg, (29/4) - Sebagian besar saham Hong Kong jatuh, dengan indeks dari perusahaan-perusahaan China turun untuk pertama kalinya dalam empat sesi terakhir karena melambatnya pertumbuhan laba di sektor industri yang menambahkan tanda-tanda bahwa negara dengan ekonomi terbesar ke dunia di dunia tersebut kehilangan dorongannya. Hang Seng China Enterprises Index di Hong Kong turun 0,5 persen di 10,785.58 pada penutupan perdagangan, mencatat penurunan terbesar sejak 23 April. Pasar ekuitas China daratan libur hingga 1 Mei mendatang untuk libur nasional. Indeks acuan Hang Seng Index naik 0,2 persen, dengan volume perdagangan 21 persen kurang dari 30-hari rata-rata. "Sudah tentu beberapa pelemahan dalam perekonomian China," kata Adrian Mowat, kepala strategist dari JPMorgan Chase & Co untuk Asia kepada Bloomberg Television hari ini. Langkah stimulus oleh pemerintah tidak menghasilkan pertumbuhan yang diharapkan. "Kedengarannya seperti gubernur gubernur bank sentral tidak ingin mengeluarkan stimulus sebelum perekonomian mengalami sedikit pemulihan," katanya. Pertumbuhan laba pada sektor industri China melambat pada bulan Maret. Laba bersih meningkat 5,3 persen dari tahun sebelumnya, turun dari laju dua bulan pertama sebesar 17,2 persen berdasarkan rilis dari data Biro Statistik di situsnya pada 27 April. Laba pada kuartal pertama naik 12,1 persen, katanya. Ukuran untuk barang-barang industri, energi dan material tersebut mencatat penurunan terbesar ketiga kali berturut-turut di antara 11 kelompok industri Hang Seng Composite Index. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 persen hari ini. Sebagian besar saham di AS turun pada tanggal 26 April, memperkecil keuntungan mingguan setelah data menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut tumbuh kurang dari perkiraan ekonom pada kuartal pertama dan di tengah laporan laba yang mengecewakan. Produk domestik bruto Amerika tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,5 persen pada kuartal pertama, membuntuti persen perkiraan sebesar 3 persen dari 86 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (brc)