Bloomberg (10/04) – Index Standard & Poor 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa karena optimisme setelah rilis data impor China, penegasan Jepang terhadap rencana stimulusnya dan investor berspekulasi bahwa kinerja pendapatan perusahaan akan mengalahkan perkiraan. Indeks itu naik 1,2 persen menjadi 1,587.73 pada pukul 4 pm di New York dan Indeks Dow Jones Industrial Average naik 128,78 poin, atau 0,9 persen, ke rekor baru di level 14,802.24. "Banyak sentimen positif di pasar," kata Rex Macey, kepala investasi dari Trust Investment Advisors di Atlanta. "Orang-orang yang tidak berada di pasar dan orang-orang merasa gugup terhadap kondisi saat ini sudah mulai merasa seolah-olah aman untuk kembali ke dalam pasar. Mereka tidak merasa ada resesi ekonomi," katanya. "Sebelumnya, market mengekspektasikan beberapa laporan pendapatan yang buruk, tapi kami pikir mungkin akan ada beberapa kejutan ke yang positif." Impor ke China naik 14,1 persen pada Maret dari tahun sebelumnya, meninggalkan bangsa dengan defisit perdagangan yang tak terduga. Di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa "pelonggaran moneter berani" akan membalikkan kondisi deflasi yang selama 15 tahun mencengkram negaranya. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa bank sentral Jepang akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memenuhi target inflasi 2 persen bahkan saat ia mengisyaratkan bahwa penyesuaian kebijakan tidak harus dilakukan setiap bulannya. Bank Sentral Eropa akan mempertahankan suku bunga level rendah dan terus menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan, berdasarkan perkataan dari anggota Dewan Pemerintahan, Christian Noyer pada radio 1 Europe. (brc)