Bloomberg (10/04) – Indeks Topix Jepang menandai kemenangan beruntun terpanjangnya di tahun ini pada optimisme terhadap depresiasi yen yang akan meningkatkan prospek pendapatan bagi para eksportir. Index Topix naik 1,7 persen dan ditutup pada posisi 1,121.04 di Tokyo dengan sekitar dua saham yang naik untuk setiap satu yang jatuh. Ini menandai reli beruntun enam hari terpanjang sejak Desember tahun lalu. Index Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 persen di 13,288.13. Saham-saham mempertahankan keuntungannya setelah China melaporkan defisit perdagangan pada bulan Maret dan di tengah kekhawatiran uji coba nuklir di Korea Utara. "Penurunan yen akan mengangkat kinerja laba secara alami," kata Isao Kubo, strategist ekuitas dari Nissay Asset Management Corp. Jepang telah melakukan pelonggaran moneter yang cukup agresif tanpa menuai kritik dari negara lainnya, yang membuat saya berpikir bahwa yen akan tetap downtrend untuk sementara waktu." Bank Of Japan pada 4 April pekan lalu mengatakan akan menggandakan basis moneter pada akhir tahun 2014 dengan membeli obligasi pemerintah, yang disebut-sebut sebagai putaran pelonggaran kebijakan kuantitatif yang paling berani paling berani. Bank sentral dijadwalkan untuk membuat pengumuman kebijakan berikutnya pada tanggal 26 April mendatang. Yen telah melemah terhadap ke-16 mata uang utama tahun ini pada spekulasi stimulus BOJ yang akan mendepresiasi mata uangnya. Yen mencapai 130,09 per euro kemarin, level terendah sejak Januari 2010. Pelemahan yen akan meningkatkan nilai pendapatan luar negeri dari para eksportir Jepang ketika di konversikan. (brc)
