Bloomberg (10/04) – Index saham Hong Kong naik ke level tertinggi sepekan pada spekulasi dukungan langkah-langkah dari pemerintah China yang mengimbangi kekhawatiran seputar melambatnya pertumbuhan ekonomi negara itu.Indeks Hang Seng naik 0,8 persen ke 22,034.56, penutupan tertinggi sejak 3 April. Hang Seng China Enterprises Index, yang melacak perusahaan China daratan, naik 0,8 persen ke 10,694.23 bahkan setelah data ekspor negara tersebut meleset dari perkiraan. "Meskipun angka ekspor bulan lalu tidak terlalu baik, namun ke depan pemerintah masih memiliki alat untuk mendongkrak perekonomian," kata Lewis Wan, kepala investasi dari Pride Investment Group Ltd "Ketika inflasi dapat dikendalikan, pemerintah memiliki lebih banyak kekuatan untuk mengadopsi kebijakan pelonggaran." Ekspor China naik 10 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis pihak Pabean China hari ini. Angka tersebut dibandingkan dengan 21,8 persen pertumbuhan pada bulan Februari dan estimasi median di kisaran 11,7 persen dalam survei Bloomberg News atas 36 ekonom. Impor naik di atas perkiraan, sebesar 14,1 persen pada bulan Maret, meninggalkan defisit perdagangan secara tak terduga di $ 880 juta. Indeks Hang Seng berlahan mengikis gain hingga akhir penutupan setelah direktur keuangan dari BHP Billiton Ltd mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi China tengah melambat. Prospek di China, pelanggan terbesar dari BHP, menyajikan risiko utama untuk perusahaan pertambangan terbesar di dunia tersebut. (brc)