Bloomberg, (8/4) - China berusaha untuk meredakan kekhawatiran bahwa wabah baru dari influenza burung akan memicu epidemi setelah pihak berwenang melaporkan adanya tiga infeksi yang mematikan dari virus H7N9 yang menewaskan enam orang sejak Maret. "Kami yakin akan menyelesaikan masalah ini secara efektif," kata Ma Xiaowei, wakil menteri dari Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China dalam sebuah wawancara di Beijing kemarin. "Kami memiliki obat anti flu dalam jumlah yang cukup, dan kami juga sudah mulai mempelajari untuk produksi vaksinasinya." Saham-saham di Shanghai turun sebanyak 2 persen setelah perdagangan dilanjutkan hari ini pasca libur dua hari. Perusahaan China yang diperdagangkan di Hong Kong serta kedelai berjangka jatuh pada 5 April lalu karena kekhawatiran bahwa wabah tersebut akan menyakiti permintaan terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Tiga infeksi baru yang ditemukan kini meningkatkan jumlah kasus menjadi 21 buah. Wabah ini "bisa melukai sentimen investasi dalam jangka sangat dekat," tulis analis dari Citigroup Inc., Minggao Shen dan Ben Wei dalam catatan hari ini. "Jika kasus infeksi terus meningkat di hari-hari berikutnya, sektor transportasi bisa terkena dampak yang pertama, diikuti oleh sektor makanan dan ritel." Otoritas kesehatan Cina telah memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia atas 3 tambahan kasus infeksi tersebut. Dua dari mereka adalah warga Shanghai sementara yang ketiga adalah seorang pria 55-tahun dari Anhui, namun sekarang dalam kondisi stabil, kata WHO. China akan merilis informasi tentang infeksi terbaru pada waktu yang tepat, dan meningkatkan kemampuan rumah sakit untuk menangani kasus ini, Liang Wannian, kepala kelompok kerja H7N9 di komisi kesehatan China, mengatakan pada konferensi di Beijing hari ini. Profesor virologi molekular dari Belanda, Ron Fouchier mengatakan bahwa virus H7N9 memiliki beberapa keunggulan genetik dari virus mudah menular, yang menunjukkan bagaimana flu burung H5N1 bisa terjadi di udara. Lebih dari 600 orang telah terinfeksi flu burung H5N1 sejak tahun 2003, dan hampir 60 persen telah meninggal, menurut WHO. Kebanyakan mengalami kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, dan virus itu belum punya kemampuan untuk menyebar dengan mudah di antara manusia. Virus H1N1 bertanggung jawab atas pandemi flu babi tahun 2009 yang kemudian bercampur dengan virus manusia dan unggas, membuatnya menjadi wabah flu global pertama dalam lebih dari 40 tahun terakhir dan menewaskan sekitar 284.500 orang, menurut US Centers for Disease Control and Prevention. Otoritas kesehatan masih menyelidiki bagaimana pasien individu terinfeksi oleh H7N9, dan WHO belum merekomendasikan tindakan pencegahan khusus pada tahap ini, kata Michael O'Leary, perwakilan China dari WHO. Belum ada transmisi H7N9 dari manusia ke manusia, dan belum ada koneksi yang telah terbentuk antara virus tersebut dengan dan babi-babi mati yang ditemukan mengambang di sebuah sungai di Shanghai, tambah O'Leary. Semua kasus yang dikonfirmasi terjangkit H7N9 hanya berada di China timur - di Shanghai dan Zhejiang, provinsi Jiangsu dan Anhui. Dua kasus baru yang dilaporkan di Shanghai adalah seorang pria 59-tahun dari provinsi Anhui yang jatuh sakit pada tanggal 25 Maret dan dirawat di rumah sakit untuk pengobatan pada 4 April, dan laki-laki asli Shanghai 67 tahun yang sakit pada 29 Maret dan saat ini kondisinya telah stabil, berdasarkan rilis informasi dari kantor pemerintah kota. Shanghai kini memiliki 10 infeksi yang telah dikonfirmasi dan empat kematian akibat wabah.Air China Ltd, maskapai terbesar China berdasarkan nilai pasar, turun sebanyak 8,4 persen pada perdagangan Shanghai hari ini. China Southern Airlines Ltd turun sebanyak 6,8 persen dan China Eastern Airlines Co turun sebanyak 5,2 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,3 persen pada pukul 10:45 pagi waktu setempat. "Wabah H7N9 tidak akan memiliki dampak material terhadap ekonomi makro," kata Tang Jianwei, ekonom dari Bank of Communications Co, dalam sebuah wawancara telepon kemarin. "Bahkan untuk SARS, dip pertumbuhan ekonomi hanya berlangsung seperempat dan rebound cukup kuat setelah itu." (brc)