Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 April 2013

Bursa China turun 10% dari tertinggi Februari pada kekhawatiran

Bloomberg, (8/4) -- Bursa China turun setelah liburan dua hari, menyeret indeks patokan turun 10 persen dari level tertinggi bulan Februari di tengah kekhawatiran wabah flu burung dan pembatasan di pasar properti akan melukai pemulihan ekonomi bangsa tersebut. Shanghai Composite Index anjlok 1,9 persen menjadi 2,183.97 pada pukul 09:43 pagi waktu setempat, menuju penurunan terbesar sejak 28 Maret. CSI 300 Index turun 2 persen menjadi 2,434.93. Hang Seng China Enterprise Index naik 0,2 persen setelah terjun 3,1 persen pada 5 April lalu. Pasar saham China daratan ditutup sejak tanggal 4 dan 5 untuk hari liburan Ching Ming Festival. Indeks Shanghai telah merosot 10,3 persen dari level tertinggi 6 Februari di tengah langkah-langkah pemerintah untuk mendinginkan harga-harga properti yang akan menyeret pertumbuhan ekonomi dan sebagai laba perusahaan.  China mencoba untuk meredakan kekhawatiran baru wabah influenza burung yang akan memicu epidemi setelah pihak berwenang melaporkan adanya tiga infeksi mematikan dari virus H7N9 yang telah menewaskan enam orang sejak Maret. Wabah virus tersebut menyebabkan kedelai berjangka dan saham China jatuh pada tanggal 5 April lalu di tengah kekhawatiran bahwa wabah tersebut akan menyakiti permintaan di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Tiga infeksi baru yang dilaporkan menjadikan total kasus sebanyak 21. "Flu burung akan melemahkan permintaan dalam perekonomian dan menambah bearish pada saham China," kata John-Paul Smith, dari Deutsche Bank AG, dalam sebuah wawancara dari London pada 5 April. "Sentimen telah berubah menjadi buruk selama bulan lalu. Ke depan, banyak perusahaan industri yang akan menghadapi kesulitan." Kota terbesar di China, termasuk Beijing dan Shanghai, membatasi pembelian rumah multi pada bulan ini setelah para pembuat kebijakan meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya untuk mendinginkan pasar properti. Pertumbuhan penjualan ritel di periode Januari-Februari adalah yang paling lambat sejak 2004, sementara sektor manufaktur berkembang kurang dari perkiraan ekonom di bulan Maret. (brc)