Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

25 April 2013

Emas naik 4 kali dalam 5 sesi terakhir pada permintaan koin emas


24/04 (Bloomberg) – Emas berjangka naik untuk keempat kalinya dalam lima sesi perdagangan terakhir karena permintaan investor untuk koin melonjak di tengah kemerosotan produk ETFs emas yang diperdagangkan di bursa. Royal Mint Inggris menjual lebih dari tiga kali jumlah koin emas pada bulan ini dari tahun sebelumnya setelah harga mencatat penurunan paling dalam di tiga decade terakhir, sementara US Mint kehabisan koin emas American Eagle-nya. Pekan lalu, berjangka anjlok 7 persen, terbesar sejak September 2011, dan kepemilikan ETP menuju rekor kejatuhan bulanannya. "Dukungan untuk harga emas datang dari pasar tunai," kata Jeffrey Friedman, senior broker komoditas dari RJO Futures di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. "Masih ada nada bearish untuk beberapa hal, tapi orang yang menerima pengiriman fisik emas cenderung untuk terus bertahan untuk sementara waktu. " Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 1,1 persen dan ditutup pada level $ 1,423.70 per ounce pukul 1:39 p.m. di Comex, New York. Sejak menyentuh level terendah 26-bulan di $ 1,321.50 pada tanggal 16 April lalu, harga telah naik sebanyak 7,7 persen. Pada tahun 2013, berjangka telah merosot 15 persen pasca reli 12 tahun berturut-turut. Aset yang dimiliki di SPDR Gold Trust, ETP terbesar di dunia, jatuh kemarin ke level terendah sejak Oktober 2009. Itu telah turun 10 persen selama bulan ini. UBS AG mengatakan kemarin bahwa arus fisik emas ke India, pembeli terbesar dunia, mendekati tingkat tertingginya sejak 2008, sementara Standard Chartered Plc mengatakan bahwa pengiriman minggu lalu adalah 20 persen di atas rekor sebelumnya. "Kenaikan permintaan fisik memberikan pengaruh yang sensitif terhadap harga, terutama di negara-negara berkembang, sangat mengesankan dan itu telah mengangkat harga sekarang," kata Howard Wen, analis dari HSBC Securities (USA) Inc, dalam sebuah laporan. "Penjualan ETF tetap menjadi kendala utama untuk pemulihan harga yang lebih kuat." (brc)