Bloomberg, (26/4) - Emas menuju gain mingguan terbaik sejak Oktober 2011 karena lonjakan permintaan fisik setelah harga merosot tajam yang terburuk dalam tiga dekade terakhir, mengimbangi arus keluar dari exchange-traded product. Silver juga siap untuk mencatat minggu terbaiknya sejak November. Bullion untuk pengiriman segera naik sebanyak 1,2 persen menjadi $ 1,485.50 per ounce, tertinggi sejak 15 April ketika harga anjlok 9,1 persen. Logam ini diperdagangkan pada level $ 1,473.71 pukul 1:45 p.m. di Singapura, menuju gain 5 persen minggu ini. Emas naik 11 persen dari level terendah dua tahun pada tanggal 16 April lalu karena melonjaknya permintaan untuk koin dan perhiasan emas dari AS, China dan India. Volume untuk acuan kontrak di Shanghai Gold Exchange adalah lebih dari enam kali dari rata-rata harian tahun lalu pada minggu ini, sementara premi untuk mengamankan pasokan di India melonjak sampai lima kali lipat sebelum terjadi merosot harga. Penjualan Coin oleh US Mint adalah yang tertinggi sejak tahun 2009, dan Rusia dan Kazakhstan memperluas cadangan emasnya untuk bulan keenam berturut-turut pada bulan Maret. "Permintaan fisik di emerging market kemungkinan akan tetap kuat dalam waktu dekat, yang akan membantu mendukung bullion," kata James Steel, analis dari HSBC Securities (USA) Inc. "Tumbuhnya minat di bank-bank sentral dari emerging market terhadap emas kemungkinan masih akan mendukung harga." Bullion berada 5,6 persen di bawah penutupan tanggal 11 April sehari sebelum aksi sell off karena investor mengurangi aset ETPs emas ke 2,294.48 metrik ton kemarin, level terendah sejak Oktober 2011 berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Emas untuk pengiriman Juni naik sebanyak 1,6 persen menjadi $ 1,484.80 per ounce di Comex, New York, sebelum diperdagangkan pada level $ 1,473.90. US Mint penjualan koin emas sebesar 203.500 ons pada kemarin. Emas dengan kemurnian 99,99 persen melonjak 2,2 persen menjadi 299,65 yuan per gram ($ 1,511.79 per ounce) pada Shanghai Gold Exchange, tempat pasar bullion terbesar di China. Volume perdagangan melebihi 29 ton setiap hari pada minggu ini, dibandingkan dengan rata-rata tahun lalu yang mencapai sekitar 4,7 ton, dan melonjak ke rekor 43,3 ton pada 22 April, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc)