Bloomberg, (7/3) - Emas akhiri dua hari keuntungan karena investor menimbang data ekonomi campuran di AS terhadap potensi langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari bank-bank sentral di seluruh dunia. Spot emas melemah sebanyak 0,3 persen menjadi $ 1,579.25 per ounce, dan diperdagangkan di $ 1,581.39 pada jam 10:09 am di Singapura, mengambil kerugian tahun ini menjadi 5,6 persen. Bullion juga turun karena dolar naik untuk hari kedua terhadap 6 counterpartsnya. Data kemarin menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan lebih banyak pekerja lebih dari yang diharapkan, sementara pesanan untuk pabrik-pabrik turun pada bulan Januari, terdalam sejak lima bulan terakhir. The Federal Reserve, AS mengatakan bahwa ekonomi terbesar di dunia tumbuh walau sebagian sebagian pembuat kebijakan tetap terbagi atas kecepatan stimulus moneter. Bank Sentral Eropa akan rapat hari ini setelah Presiden Mario Draghi bulan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral Eropa belum ada niat untuk mengetatkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Dollar Index mencapai level tertinggi sejak Agustus pada sesi kemarin. Sementara, emas turun untuk bulan kelima di bulan Februari, periode penurunan terpanjang sejak tahun 1997, di tengah spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengendalikan stimulus karena pemulihan ekonomi mulai mendapatkan traksinya. Kepemilikan reksadana ETPs emas turun menjadi 2,491.503 metrik ton pada tanggal 5 Maret, level terendah sejak September. Emas untuk pengiriman April naik 0,3 persen menjadi $ 1,580 per ounce di Comex, New York. Bullion tunai dengan kemurnian 99,99 persen naik 0,3 persen menjadi 320,11 gram yuan ($ 1,599.78 per ounce) di Shanghai Gold Exchange. (brc)