Kontak perkasa Futures - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari Kamis ini (18/6/2020) naik 0,60% atau sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 842.120/gram dari perdagangan Rabu kemarin di level Rp 837.120/gram.
Sebelumnya pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas Antam turun 0,36% atau Rp 3.000 dari posisi harga Selasa yakni Rp 840.120/gram.
Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,60% berada di Rp 84,212 juta dari harga kemarin Rp 83,712 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Kamis ini (18/6/2020) naik Rp 5.000 menjadi Rp 900.000/gram setelah turun Rp 3.000 ke Rp 895.000/gram pada hari Rabu kemarin.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga naik 0,77% atau Rp 6.000 ditetapkan pada Rp 790.000/gram, dari posisi kemarin Rp 784.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Kenaikan harga emas Antam seiring dengan naiknya harga emas dunia di pasar spot pada hari ini Kamis (18/6/2020) pukul 08:30 WIB, yang naik US$ 1,40 atau 0,08% ke level US$ 1.727,70/troy ons dari penutupan perdagangan hari Rabu kemarin (Kamis pagi waktu Indonesia).
Penutupan perdagangan hari Rabu kemarin harga emas turun tipis sebesar US$ 0,67 atau 0,04% ke level US$ 1.726,29/troy ons setelah naik US$ 2,35 atau 0,14% pada US$ 1.726,96/troy ons dari penutupan perdagangan sebelumnya, melansir dari Refinitiv.
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Agustus turun US$ 0,90 atau 0,05% ke level US$ 1.735,60/troy ons setelah naik US$ 9,30 atau sekitar 0,5% pada US$ 1.736,50/troy ons sebelumnya, melansir dari RTTNews.
Harga emas cenderung stabil dalam beberapa hari terakhir di tengah sentimen yang campur aduk. Penguatan harga emas didukung oleh kekhawatiran atas gelombang coronavirus kedua, sementara penguatan dolar AS dan pasar saham AS sebelumnya telah membebani performa emas.
Source CNBC Indonesia