Kontak Perkasa - Las Vegas - Amerika Serikat (AS) kembali dirundung duka. Kali ini, penembakan massal terjadi di tengah konser musik di Las Vegas.
Puluhan korban tewas tertembak, sedangkan ratusan korban luka parah dan dibawa ke rumah sakit. Ucapan duka dan atensi dari dunia pun berdatangan, tak terkecuali para petinggi perusahaan teknologi.
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mengutarakan rasa duka dan belasungkawanya terhadap korban penembakan yang terjadi pada Minggu (1/10/2017) dini hari waktu setempat.
"Saya begitu sulit membayangkan, betapa pahitnya kehilangan orang-orang tersayang dari insiden penembakan di Las Vegas. Mengapa kita tak membuat hal yang jauh lebih sulit bagi seseorang yang tega melakukan hal seperti ini," tulis Zuck--sapaan akrab Zuckerberg di akun Facebook resminya.
Zuck juga menjelaskan Facebook telah mengaktifkan fitur Safety Check di wilayah Las Vegas. Dengan demikian, pengguna Facebook yang ada di area insiden bisa menggunakan fitur ini dan memberitahukan orang terdekat bahwa mereka baik-baik saja.
Tak cuma Zuck, rekanannya Sheryl Sandberg selaku Chief Operating Officer (COO) Facebook juga mengungkapkan rasa kesedihan bagi para korban.
"Kematian adalah bagian dari hidup yang tak bisa kita hindari, ini terjadi karena banyak hal. Namun, bagi korban yang terbunuh tanpa alasan seperti ini, untuk kehidupan mereka yang terampas begitu saja, sangat menghancurkan pasti rasanya bagi para keluarga, serta bagi kita," tulis Sandberg dalam akun Facebooknya.
Pada kesempatan yang sama, CEO Microsoft Satya Nadella juga mengungkapkan rasa dukanya di Twitter. Ia menyampaikan rasa simpatinya kepada para korban, keluarga yang ditinggalkan dan semua pihak yang mengalami insiden tersebut.
"Hati dan pikiran saya, ada dengan semua orang, baik itu korban, keluarga hingga sukarelawan yang terlibat dalam aksi kekerasan mengerikan dan tak masuk akal ini," cuitnya via akun @satyanadella.
Menurut yang dilaporkan Telegraph, Selasa (3/10/2017), ada sekitar 50 orang tewas dan 400 korban lainnya luka parah dalam aksi brutal tersebut.
Kala aksi dimulai, pelaku menghujani peluru ke arah para penonton dengan senapan otomatis. Awalnya, para penonton yang tengah asyik melihat gaya Jason Aldean mengira suara rentetan peluru itu adalah suara petasan. Belakangan, mereka sadar itu adalah suara tembakan.
Pelaku diketahui bernama Stephen Paddock. Belum diketahui motif utama mengapa ia melakukan penembakan tersebut. Paddock sendiri akhirnya dilumpuhkan oleh polisi hingga tewas.
Puluhan korban tewas tertembak, sedangkan ratusan korban luka parah dan dibawa ke rumah sakit. Ucapan duka dan atensi dari dunia pun berdatangan, tak terkecuali para petinggi perusahaan teknologi.
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mengutarakan rasa duka dan belasungkawanya terhadap korban penembakan yang terjadi pada Minggu (1/10/2017) dini hari waktu setempat.
"Saya begitu sulit membayangkan, betapa pahitnya kehilangan orang-orang tersayang dari insiden penembakan di Las Vegas. Mengapa kita tak membuat hal yang jauh lebih sulit bagi seseorang yang tega melakukan hal seperti ini," tulis Zuck--sapaan akrab Zuckerberg di akun Facebook resminya.
Zuck juga menjelaskan Facebook telah mengaktifkan fitur Safety Check di wilayah Las Vegas. Dengan demikian, pengguna Facebook yang ada di area insiden bisa menggunakan fitur ini dan memberitahukan orang terdekat bahwa mereka baik-baik saja.
Tak cuma Zuck, rekanannya Sheryl Sandberg selaku Chief Operating Officer (COO) Facebook juga mengungkapkan rasa kesedihan bagi para korban.
"Kematian adalah bagian dari hidup yang tak bisa kita hindari, ini terjadi karena banyak hal. Namun, bagi korban yang terbunuh tanpa alasan seperti ini, untuk kehidupan mereka yang terampas begitu saja, sangat menghancurkan pasti rasanya bagi para keluarga, serta bagi kita," tulis Sandberg dalam akun Facebooknya.
Pada kesempatan yang sama, CEO Microsoft Satya Nadella juga mengungkapkan rasa dukanya di Twitter. Ia menyampaikan rasa simpatinya kepada para korban, keluarga yang ditinggalkan dan semua pihak yang mengalami insiden tersebut.
"Hati dan pikiran saya, ada dengan semua orang, baik itu korban, keluarga hingga sukarelawan yang terlibat dalam aksi kekerasan mengerikan dan tak masuk akal ini," cuitnya via akun @satyanadella.
Menurut yang dilaporkan Telegraph, Selasa (3/10/2017), ada sekitar 50 orang tewas dan 400 korban lainnya luka parah dalam aksi brutal tersebut.
Kala aksi dimulai, pelaku menghujani peluru ke arah para penonton dengan senapan otomatis. Awalnya, para penonton yang tengah asyik melihat gaya Jason Aldean mengira suara rentetan peluru itu adalah suara petasan. Belakangan, mereka sadar itu adalah suara tembakan.
Pelaku diketahui bernama Stephen Paddock. Belum diketahui motif utama mengapa ia melakukan penembakan tersebut. Paddock sendiri akhirnya dilumpuhkan oleh polisi hingga tewas.