Kontak Perkasa - Jakarta - Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei bertema Pilpres 2019: Jokowi atau Prabowo atau Figur Alternatif ? Hasilnya, Jokowi masih menduduki tingkat elektabilitas tertinggi.
Survei tentang elektabilitas calon presiden jelang Pemilu 2019 tersebut, menunjukkan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi memperoleh angka 36,2%. Di urutan kedua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 23,2%.
"Perolehan suara Pak Jokowi sampai saat ini di bawah 50%. Artinya, unggul tapi tidak dominan," ucap Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
Rico menjelaskan, dari hasil survei Median ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi masih di bawah 50%, walaupun posisinya mengungguli Prabowo dan calon lainnya.
"Karena kita lihat masih ada problem yang dirasakan masyarakat, stress level-nya meningkatkan, masih ada keraguan publik bahwa Jokowi akan mampu menyelesaikan masalah dan isu-isu sensitif," kata dia.
Menurut Rico, publik ragu terhadap kemampuan petahana dalam menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari. Ada proporsi publik yang cukup besar, yang merasa Jokowi dianggap anti-Islam dan anti-ulama, serta Jokowi itu otoriter.
"Walaupun tidak dominan tetapi proporsinya cukup besar," Rico menandaskan.
Survei ini dilakukan 14 hingga 22 September 2017 dengan jumlah sampel 1.000 responden di seluruh Indonesia.
Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling, dan margin of error atau tingkat kesalahan +/-3,1 % pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
8 Kandidat
Selain Jokowi dan Prabowo, terdapat pula nama-nama calon lainnya dalam survei Median. Tetapi perolehan suara atau elektabilitasnya tidak signifikan.
Berikut nama-nama selain Jokowi dan Prabowo berikut perolehan angka tingkat elektabilitasnya:
1. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (8,4 %)
2. Gubernur terpilih DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan (4,4%)
3. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (2,8%)
4. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (2,6%)
5. Hary Tanoesoedibjo (1,5%)
6. Aburizal Bakrie (1,3%)
7. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (1,2%)
8. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (1,0%)
9. Tokoh lainnya (4,1%), dan
10. Tidak tahu/tidak menjawab (13,3 %).
Survei tentang elektabilitas calon presiden jelang Pemilu 2019 tersebut, menunjukkan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi memperoleh angka 36,2%. Di urutan kedua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 23,2%.
"Perolehan suara Pak Jokowi sampai saat ini di bawah 50%. Artinya, unggul tapi tidak dominan," ucap Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
Rico menjelaskan, dari hasil survei Median ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi masih di bawah 50%, walaupun posisinya mengungguli Prabowo dan calon lainnya.
"Karena kita lihat masih ada problem yang dirasakan masyarakat, stress level-nya meningkatkan, masih ada keraguan publik bahwa Jokowi akan mampu menyelesaikan masalah dan isu-isu sensitif," kata dia.
Menurut Rico, publik ragu terhadap kemampuan petahana dalam menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari. Ada proporsi publik yang cukup besar, yang merasa Jokowi dianggap anti-Islam dan anti-ulama, serta Jokowi itu otoriter.
"Walaupun tidak dominan tetapi proporsinya cukup besar," Rico menandaskan.
Survei ini dilakukan 14 hingga 22 September 2017 dengan jumlah sampel 1.000 responden di seluruh Indonesia.
Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling, dan margin of error atau tingkat kesalahan +/-3,1 % pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
8 Kandidat
Selain Jokowi dan Prabowo, terdapat pula nama-nama calon lainnya dalam survei Median. Tetapi perolehan suara atau elektabilitasnya tidak signifikan.
Berikut nama-nama selain Jokowi dan Prabowo berikut perolehan angka tingkat elektabilitasnya:
1. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (8,4 %)
2. Gubernur terpilih DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan (4,4%)
3. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (2,8%)
4. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (2,6%)
5. Hary Tanoesoedibjo (1,5%)
6. Aburizal Bakrie (1,3%)
7. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (1,2%)
8. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (1,0%)
9. Tokoh lainnya (4,1%), dan
10. Tidak tahu/tidak menjawab (13,3 %).