KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun pada Kamis pagi, karena para PEDAGANG mempertimbangkan krisis utang mendalam Yunani dan peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS. merosot 2,51 dolar AS menjadi berakhir di 56,96 dolar AS per barel, tingkat terendah dalam lebih dari dua bulan.Minyak mentah Brent North Sea untuk Agustus ditutup pada 62,01 dolar AS per barel di PERDAGANGAN London, turun 1,58 dolar AS dari penutupan Selasa. "Pasar minyak kembali defensif, karena ketidakpastian yang sedang berlangsung atas utang Yunani dan kenaikan kuat angka penggajian (payroll) yang membantu mendongkrak dolar," kata Tim Evans dari Citi Futures. Krisis utang Yunani kian mendalam pada Selasa ketika dana talangan Uni Eropa berakhir dan negara gagal melakukan pembayaran utang penting kepada IMF, mempertinggi ketakutan negara itu menuju keluar dari zona euro. "Krisis utang Yunani mungkin telah memicu kekhawatiran tentang efek penularan ke zona euro, yang berarti bahwa kita bisa melihat penurunan permintaan minyak karena pertumbuhan berpotensi lebih lemah," kata Bernard Aw, ahli strategi di IG Markets. WTI dibuka lebih rendah dari satu dolar AS dan mempercepat kerugian setelah Departemen Energi AS (DoE) melaporkan kenaikan tak terduga stok minyak mentah AS minggu lalu. Persediaan minyak mentah komersial AS naik 2,4 juta barel menjadi 465,4 juta barel, dekat rekor tertinggi untuk tahun ini, kata DoE. Itu menghentikan penurunan delapan minggu beruntun yang telah menunjukkan permintaan kuat di konsumen minyak mentah utama dunia itu. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS juga naik 0,2 juta barel menjadi 56,4 juta barel. Produksi minyak mentah AS naik 3.000 barel menjadi 9,6 juta barel per hari minggu tersebut. Masih tingginya tingkat produksi minyak mentah domestik menyeret pasar turun. Evans mengatakan pasar mengakui bahwa pasokan minyak tetap tinggi. Dia menunjuk perkiraan awal peningkatan lebih lanjut produksi OPEC pada Juni dan DoE melaporkan peningkatan produksi minyak mentah AS pada April yang sedikit lebih banyak dari 9,7 juta barel per hari. "Ada banyak faktor negatif," kata James Williams dari WTRG Economics. Ekonom mengutip optimisme pada kesepakatan nuklir dengan Iran yang akan mencabut sanksi minyak, pelemahan di pasar ekuitas Tiongkok yang mungkin mengindikasikan permintaan yang lebih rendah di raksasa Asia, dan krisis Yunani. Sebuah reli dolar AS juga menekan pasar, karena penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang memegang MATA UANG lainnya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,82 persen menjadi 96,271 pada akhir perdagangan. Demikian laporan AFP dan Xinhua.