KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street ditutup melemah pada Rabu pagi, setelah menjalani sesi fluktuatif di tengah kegelisahan atas terjunnya harga minyak dan kejatuhan rubel Rusia. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 111,97 poin (0,65 persen) menjadi berakhir di 17.068,87. Indeks saham unggulan (blue-chip) ini sempat naik setinggi 17.427,44 menjelang siang sebelum jatuh kembali, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 16,89 poin (0,85 persen) menjadi 1.972,74, sedangkan indeks teknologi komposit Nasdaq merosot 57,32 poin (1,24 persen) menjadi 4.547,83. Harga minyak AS stabil, namun kontrak acuan Eropa jatuh di bawah 60 dolar AS per barel. Sementara itu, mata uang rubel Rusia jatuh ke posisi terendah ekstrim pada Selasa, diperdagangkan pada 80 rubel terhadap dolar dan 100 rubel terhadap euro. Menambah bervariasi, investor sedang mengincar pertemuan Federal Reserve AS yang akan berakhir Rabu dengan pengumuman kebijakan yang bisa menyesuaikan prospek bank sentral untuk menaikkan suku bunganya pada 2015. "Ada banyak potongan dalam bermain," kata Jack Ablin, direktur investasi di BMO Private Bank. Sebuah aksi jual di saham teknologi antara lain memukul Apple turun 1,4 persen, Facebook melemah 3,0 persen dan Google jatuh 3,6 persen. Microsoft turun 3,2 persen karena penurunan peringkat dari Bank of America Merrill Lynch, yang mengutip sebuah "prospek suram" dan "penilaian tinggi" sahamnya. Citigroup turun 3,1 persen di tengah kekhawatiran bahwa pihaknya lebih terpapar kondisi ekonomi Rusia daripada bank-bank besar lainnya. Beberapa saham terkait minyak menguat karena harga minyak AS stabil. Komponen Dow Chevron naik 0,8 persen, Apache naik 2,7 persen dan perusahaan jasa minyak Schlumberger naik 0,4 persen. Anggota Dow Boeing naik 1,8 persen setelah mengumumkan kenaikan dividen kuartalannya sebesar 25 persen dan meningkatkan rencana pembelian kembali sahamnya menjadi 12 miliar dolar AS. Raksasa kedirgantaraan itu memiliki 4,8 miliar dolar AS sisa hak pembelian kembali sahamnya. Toko obat atau apotek CVS Health naik 2,7 persen karena memproyeksi laba 2015 sebesar 5,05-5,19 dolar AS per saham. Analis memperkirakan 5,11 dolar AS per saham pada laba tahun depan. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,07 persen dari 2,12 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,70 persen dari 2,75 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak terbalik.