KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak Amerika Serikat naik pada Kamis pagi, karena persediaan minyak mentah di negara itu jatuh pekan lalu. Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Januari naik 50 sen menjadi menetap di 67,38 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari kehilangan 62 sen, menjadi ditutup pada 69,92 dolar AS per barel di perdagangan London. Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, mengatakan dalam sebuah laporan Rabu bahwa stok minyak mentah AS turun 3,7 juta barel menjadi 379,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 November. Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, turun 0,7 juta barel menjadi 23,9 juta barel, kata laporan itu. Data ekonomi positif yang keluar dari negara itu pada Rabu juga membantu mendukung harga minyak AS. Indeks Non-Manufaktur naik menjadi 59,3 persen pada November dari angka Oktober 57,1 persen, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanannya. Angka terbaru jauh melebihi konsensus pasar. Sementara itu, perusahaan data keuangan Markit mengatakan dalam sebuah laporan bahwa sektor jasa AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lemah pada bulan lalu. Angka akhir yang disesuaikan secara musiman untuk Index Kegiatan Bisnis Jasa AS tercatat 56,2 pada November, di bawah 57,1 pada Oktober. Minyak mentah Brent, patokan minyak internasional, turun di tengah ekspektasi melimpahnya pasokan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Arab Saudi tidak ingin kehilangan pangsa pasarnya "pada saat ini bagi siapa pun," Pangeran Turki Al-Faisal, mantan kepala intelijen kerajaan mengatakan Selasa dalam sebuah konferensi di London.