Bursa saham Tokyo ditutup naik 0,30 persen dalam sebuah perdagangan yang maju-mundur pada Jumat karena investor menunggu data pekerjaan utama AS yang akan dirilis hari ini. Indeks acuan Nikkei 225, yang berada di wilayah negatif pada saat istirahat, bertambah 46,66 poin menjadi berakhir pada 15.708,65, sementara indeks Topix dari semua saham papan utama naik 0,19 persen, atau 2,39 poin, menjadi 1.282,54. "Investor luar negeri tidak banyak melakukan apapun dalam menunggu data penggajian non pertanian nanti malam," kata seorang direktur perdagangan ekuitas pada sebuah perusahaan pialang Eropa. "Karena para pengekspor Jepang mulai menerbitkan revisi laba mereka, skala perubahan pandangan mereka bisa memiliki dampak yang mendalam dalam menentukan harga saham saat ini, ketika berbagai hal saat ini terlihat dinilai penuh," pedagang mengatakan kepada Dow Jones Newswires. Pelemahan yen baru-baru ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan meningkatkan ekspekasi keuntungan mereka menjelang musim laporan laba akhir bulan ini. Pada Kamis, Nikkei turun 2,61 persen, menyeret indeks di bawah tingkat 16.000, menyusul aksi jual di pasar ekuitas global. Dolar mundur pada Kamis, sehari setelah menembus batas 110 yen untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun. Namun, pulih sedikit pada Jumat sore menjadi duduk di 108,90 yen, terhadap 108,42 yen di New York. Dalam perdagangan saham, Toyota ditutup naik 0,23 persen manjadi 6.290,0 yen, Sony jatuh 0,49 persen menjadi 1.895,0 yen sementara Hitachi naik tipis 0,01 persen menjadi 813,2 yen. Operator seluler SoftBank turun 0,73 persen menjadi 7.439,0 yen setelah pada Kamis mengatakan pihaknya menginvestasikan 250 juta dolar AS dan membentuk perusahaan patungan dengan studio film Hollywood Legendary Entertainment. Skymark Airlines melonjak 8,37 persen menjadi 220 yen, menambah kenaikan 3,57 persen pada Kamis. Sahamnya naik karena laporan bahwa Airbus telah sepakat untuk secara signifikan mengurangi penalti terhadap maskapai atas pembatalan kesepakatan pembelian pesawat jet senilai 2,2 miliar dolar AS. Maskapai ini kemudian menegaskan bahwa perusahaan sedang dalam pembicaraan, tetapi menolak untuk berkomentar lebih lanjut.