Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis, karena data menunjukkan penjualan rumah baru AS meningkat tajam pada Agustus. Departemen Perdagangan AS pada Rabu melaporkan bahwa penjualan rumah keluarga tunggal baru pada Agustus mencapai 504.000 pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman, naik 18,00 persen dari tingkat revisi Juli, menunjukkan momentum pertumbuhan pasar perumahan AS yang berkelanjutan, lapor Xinhua. Sementara itu, data ekonomi yang lemah dari zona euro menekan euro. Indeks iklim bisnis Ifo Jerman, berdasarkan survei bulanan terhadap sekitar 7.000 perusahaan, turun menjadi 104,70 pada September dari 106,30 dari bulan sebelumnya, terendah sejak April 2013, Ifo Institute untuk Riset Ekonomi yang berbasis di Munich mengatakan Rabu. Selain itu, perusahaan data keuangan Markit pada Selasa melaporkan bahwa indeks pembelian manajer (PMI) komposit di zona euro jatuh ke tingkat terendah sembilan bulan 52,3 pada September, menandakan memudarnya lebih lanjut pertumbuhan ekonomi blok itu. Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), mengatakan dalam sebuah wawancara Rabu bahwa suku bunga di zona euro akan tetap pada tingkat yang rendah saat ini untuk jangka yang lama guna mendukung perekonomian. Awal bulan ini, ECB memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 10 basis poin dan mulai membeli aset sektor swasta non-keuangan. Pembuat kebijakan ECB berjanji untuk meluncurkan langkah-langkah stimulus lagi jika diperlukan. Pada akhir perdagangan New York, euro merosot ke 1,2781 dolar dari 1,2857 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6341 dolar dari 1,6404 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,8875 dolar dari 0,8843 dolar. Dolar dibeli 108,99 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,93 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9452 franc Swiss dari 0,9392 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1068 dolar Kanada dari 1,1074 dolar Kanada.