Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat
pagi bergerak melemah sebesar 12 poin menjadi Rp11.673 dibandingkan
sebelumnya Rp11.661 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat
mengatakan nilai tukar rupiah bergerak melemah setelah sempat stagnan
pada awal sesi transaksi pagi ini, pelaku pasar uang di dalam negeri
sedang menantikan pembacaan pidato pengantar Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
"Sebagian pelaku pasar wait and see, kondisi itu dapat menekan rupiah meski terbatas," katanya.
Namun, menurut dia, potensi mata uang rupiah kembali bergerak
menguat masih cukup terbuka seiring dengan terapresiasinya mata uang
peso Filipina, baht Thailand, dan ringgit Malaysia setelah data
makroekonomi di negara itu cukup positif.
"Jika sentimen eksternal dapat bertahan positif, laju rupiah pun
diperkirakan kembali mampu bertahan menguat di kisaran Rp11.660-Rp11.678
per dolar AS," katanya.
Analis pasar uang dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong
menambahkan bahwa di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap
sentimen di dalam negeri dan eksternal, pelaku pasar cenderung menahan
transaksinya sehingga pergerakan rupiah akan terbatas.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak mengikuti sentimen eksternal jika di dalam negeri sentimennya masih minim," katanya.